Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah menyatakan persediaan pangan di Tanah Air memadai hingga beberapa bulan ke depan. Selain itu, pemerintah juga memastikan harga pangan hingga hari raya Idul Fitri alias Lebaran tetap stabil.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis, sejumlah kebutuhan pangan yang harganya kerap bergejolak akan mampu diredam. Apalagi, saat ini, pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) masih menyimpan 1,9 juta ton beras produksi dalam negeri.
Ia bilang, jumlah ini dapat mencukupi kebutuhan pangan Indonesia hingga delapan bulan mendatang. Kondisi ini, Amran bilang, cukup memuaskan. Pasalnya, sejak tahun lalu Indonesia sudah tidak impor beras, dan tahun ini jumlah produksi beras tanah naik kembali meningkat.
"Tahun lalu saja tidak impor, doakan (produksinya meningkat lagi) . Yang jelas stok kita ada 1,9 juta ton, kondisi ini jauh dari biasanya yang cuma 1 juta ton," kata Amran, Senin (27/3).
Dia juga berjanji, untuk bawang, cabai, daging ayam, sapi maupun kerbau, serta minyak goreng akan memenuhi kebutuhan masyrakat. Sehingga meski nanti saat Lebaran konsumsi meningkat, dirinya meyakini tidak akan terjadi lonjakan harga yang signifikan. Ia menekankan, Bulog akan menjadi stabilisator untuk harga pangan.
"Bulog harus jadi stabilisator, bagaimana menstabilkan harga dan bagaimana petani dan konsumen jadi nyaman," jelas Amran.
Meski ingin menekan harga pangan di tingkat konsumen, namun Mentan menyatakan akan memotong sejumlah rantai distribusi untuk menaikkan kesejahteraan petani.
"Distribusi kalau ke depannya kita harus memotong rantai pasok, karena ini sudah puluhan tahun. Dan itu solusi permanen ke depan sehingga posisi petani untung dan konsumen menikmati harga yang baik," jelas Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News