Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menggenjot jam kerja laboratorium pemeriksaan virus corona (Covid-19) dua kali lipat. Hal itu untuk mencapai target pemeriksaan 20.000 spesimen per hari yang diminta Presiden Joko Widodo.
Dengan 139 laboratorium dinilai dapat mencapai lebih dari target tersebut. "139 laboratorium, kapasitas maksimal sudah mampu 30.900 spesimen per hari," ujar Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Abdul Kadir saat konferensi pers di Kantor BNPB, Selasa (16/6).
Baca Juga: Ini Daftar RS dan Laboratorium yang Bisa Tes Corona, Tarifnya Mulai Rp 109.000
Namun, saat ini realisasi pemeriksaan baru mencapai 19.100 spesimen per hari. Kadir bilang laboratorium yang ada belum dimanfaatkan dengan maksimal.
Jam kerja laboratorium saat ini rata-rata masih selama 6 jam per hari. Untuk menggenjot pemeriksaan, jam kerja laboratorium akan digenjot hingga 12 jam per hari. "Dua kali lipat jam kerja maka target 20.000 akan dilampaui," terang Kadir.
Namun, penambahan jam kerja tersebut juga harus diikuti dengan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu pemerintah akan menambah SDM untuk pekerja laboratorium.
Baca Juga: Siloam Hospital layani tes serologi corona yang diklaim akurat dan murah, berapa?
SDM dihimpun dari kalangan dosen, alumni, dan mahasiswa politeknik kesehatan. Tambahan SDM tersebut akan mendapat pelatihan dalam pemeriksaan laboratorium.
"Senin kemarin pelatihan 300 tenaga laboratorium yang nanti akan bekerja di dalam laboratorium, pelatihan selama 5 hari," jelas Kadir.
Penggunaan sumber daya dari politeknik kesehatan dinilai Kadir dapat menjadi efisiensi. Selain itu SDM tambahan memiliki kualifikasi dalam pemeriksaan spesimen Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News