kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Istana kritik Gita Wirjawan tampil di Inbox SCTV


Jumat, 27 September 2013 / 15:54 WIB
Istana kritik Gita Wirjawan tampil di Inbox SCTV
ILUSTRASI. Angkatan Darat AS sedang bersiap untuk menguji senjata laser terbaru pada tahun 2022 mendatang. Jika hasilnya positif, senjata ini siap diterjunkan ke medan tempur pada tahun 2024. Mampu Membakar Drone, Begini Kekuatan Senjata Laser Generasi Baru Rusia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pihak Istana Kepresidenan menanggapi serius munculnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di inbox salah satu televisi nasional pagi ini, Jumat (27/9). Pasalnya, Gita melakukan kegiatan tersebut di hari kerja dan tugas-tugasnya sebagai menteri masih cukup banyak yang belum diselesaikan.

Karena itu, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Informasi Heru Lelono mempertanyakan tampilnya Gita di salah satu media televisi nasional tersebut.

"Jadi, kalau Menteri Perdagangan bisa punya waktu tampil di acara live Inbox SCTV pagi ini, sebaiknya ditanyakan kepada yang bersangkutan. Mungkin tugasnya sebagai pembantu Presiden sudah diselesaikan, saya tidak bisa menjawab," ujar Heru, Jumat (27/9).

Menurut Heru, pesan SBY kepada para menterinya sudah jelas dari awal. Mereka harus mengutamakan tugasnya sebagai menteri dengan sebaik-baiknya sebelum mengerjakan yang lain.

Bahkan, pada hari libur pun, SBY memerintahkan kepada para menterinya untuk tetap bekerja bila tugas mereka belum diselesaikan dengan baik.

Apalagi, lanjut Heru, sebagai Menteri Gita sebenarnya memiliki peluang untuk menunjukkan kinerjanya kepada masyarakat dengan bekerja sebaik-baiknya.

"Menurut saya, dengan menjalankan tugasnya sebaik mungkin saja sebagai Menteri, cukup menjadi modal positif dalam meningkatkan posisi politiknya di kemudian hari," terangnya.

Sehingga, tidak perlu lagi, bagi para menteri peserta konvensi calon Presiden dari Partai Demokrat untuk melakukan kampanye bila benar-benar telah melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Sebab, jabatan menteri itu menguntungkan, bila hendak menjual kinerja positif kepada rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×