kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Istana kritik Gita Wirjawan tampil di Inbox SCTV


Jumat, 27 September 2013 / 15:54 WIB
Istana kritik Gita Wirjawan tampil di Inbox SCTV
ILUSTRASI. Angkatan Darat AS sedang bersiap untuk menguji senjata laser terbaru pada tahun 2022 mendatang. Jika hasilnya positif, senjata ini siap diterjunkan ke medan tempur pada tahun 2024. Mampu Membakar Drone, Begini Kekuatan Senjata Laser Generasi Baru Rusia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pihak Istana Kepresidenan menanggapi serius munculnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di inbox salah satu televisi nasional pagi ini, Jumat (27/9). Pasalnya, Gita melakukan kegiatan tersebut di hari kerja dan tugas-tugasnya sebagai menteri masih cukup banyak yang belum diselesaikan.

Karena itu, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Informasi Heru Lelono mempertanyakan tampilnya Gita di salah satu media televisi nasional tersebut.

"Jadi, kalau Menteri Perdagangan bisa punya waktu tampil di acara live Inbox SCTV pagi ini, sebaiknya ditanyakan kepada yang bersangkutan. Mungkin tugasnya sebagai pembantu Presiden sudah diselesaikan, saya tidak bisa menjawab," ujar Heru, Jumat (27/9).

Menurut Heru, pesan SBY kepada para menterinya sudah jelas dari awal. Mereka harus mengutamakan tugasnya sebagai menteri dengan sebaik-baiknya sebelum mengerjakan yang lain.

Bahkan, pada hari libur pun, SBY memerintahkan kepada para menterinya untuk tetap bekerja bila tugas mereka belum diselesaikan dengan baik.

Apalagi, lanjut Heru, sebagai Menteri Gita sebenarnya memiliki peluang untuk menunjukkan kinerjanya kepada masyarakat dengan bekerja sebaik-baiknya.

"Menurut saya, dengan menjalankan tugasnya sebaik mungkin saja sebagai Menteri, cukup menjadi modal positif dalam meningkatkan posisi politiknya di kemudian hari," terangnya.

Sehingga, tidak perlu lagi, bagi para menteri peserta konvensi calon Presiden dari Partai Demokrat untuk melakukan kampanye bila benar-benar telah melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Sebab, jabatan menteri itu menguntungkan, bila hendak menjual kinerja positif kepada rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×