Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Iklan milik Kementerian Perdagangan yang dipublikasikan berbagai media beberapa waktu terakhir, dinilai memboroskan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Penilaian tersebut diungkapkan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA).
"Tahun 2013, Kemendag mengeluarkan biaya Rp 56,6 miliar untuk iklan. Sekitar Rp 55,4 miliar di antaranya, untuk iklan layanan masyarakat. Dana itu mengalami kenaikan dari tahun 2012 yang sebesar Rp 83,6 miliar," kata Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi, Jumat (27/9/2013).
Selain itu, Uchok juga menilai iklan yang seluruhnya berisi gambar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan tersebut, sebagai bentuk kampanye terselubung. Sebab, Gita masuk bursa calon Presiden (capres) dan tengah mengikuti konvensi Partai Demokrat.
"Itu bermuatan politis. Kami berharap, untuk menghemat keuangan negara, semua iklan tidak perlu memasukkan pejabat yang tengah mencalonkan diri sebagai caleg maupun capres. Cukup pakai logo kementerian atau lembaga, publik sudah paham," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, permintaan dari Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, agar para menteri dan pejabat yang mengikuti konvensi calon Presiden dari Partai Demokrat, tidak melupakan tugasnya sebagai pejabat publik, tampaknya hanya jadi angin lalu.
Meski tidak terang-terangan melakukan kampanye, para pejabat yang menjadi peserta konvensi itu kini tampaknya lebih sibuk dengan aktivitas lain di luar tugas utama mereka sebagai pejabat.
Setelah beberapa waktu lalu Menteri BUMN Dahlan sibuk dengan aktivitas bermain sinetron, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan tak mau kalah.
Jumat (27/9/2013) pagi, Gita tampil menjadi bintang tamu di sebuah acara musik di salah satu televisi swasta. Di acara itu Gita sempat menunjukkan keahliannya bermain keyboard, dan berduet dengan grup band Wali. (Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News