kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gita mengakui iklannya terkait kampanye capres


Senin, 23 September 2013 / 15:17 WIB
Gita mengakui iklannya terkait kampanye capres
ILUSTRASI. Tentara Ukraina. Berhadapan dengan Tentara Ukraina yang Kuat, Pasukan Rusia Disebut Tak Siap


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Beberapa bulan terakhir, wajah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kerap muncul di televisi dan di sejumlah papan iklan berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Jabodetabek.

Gita menjadi model iklan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyampaikan pesan dari kementerian yang dipimpinnya tersebut.

Namun, ada konsekuensi yang harus ditanggung Gita akibat iklan tersebut. Ia mendapat protes dari berbagai kalangan atas maraknya iklan Kemendag.

Terkait kritikan tersebut, Gita menyatakan bahwa iklan Kemendag sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Artinya, iklan itu bukan hanya dilakukan di tahun ini.

"Nanti akan kami jelaskan, itu (iklan) yang pasti sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya," terang Gita saat ditemui di Kompleks Istana Negara, Senin (23/9).

Gita mengelak menjawab apakah gencarnya iklan Kemendag di televisi dan papan iklan tersebut sebuah pemborosan.

Namun, Gita tidak menampik ketika ditanya perannya sebagai model iklan Kemendag berhubungan dengan kampanye calon Presiden peserta konvensi Partai Demokrat.

"Ya daripada pakai model harus bayar mahal," ucap Gita tanpa melanjutkan maksudnya.

Mantan Kepala BKPM itu juga membantah pemberitaan selama ini yang mengatakan dirinya telah mengirim surat pengunduran resmi sebagai Menteri Perdagangan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena dianggap berbenturan kepentingan.

"Tidak benar, tidak ada surat, baru secara lisan. Bapak Presiden bilang waktu itu akan dipelajari dulu," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×