kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Gita mengakui iklannya terkait kampanye capres


Senin, 23 September 2013 / 15:17 WIB
Gita mengakui iklannya terkait kampanye capres
ILUSTRASI. Tentara Ukraina. Berhadapan dengan Tentara Ukraina yang Kuat, Pasukan Rusia Disebut Tak Siap


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Beberapa bulan terakhir, wajah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kerap muncul di televisi dan di sejumlah papan iklan berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Jabodetabek.

Gita menjadi model iklan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyampaikan pesan dari kementerian yang dipimpinnya tersebut.

Namun, ada konsekuensi yang harus ditanggung Gita akibat iklan tersebut. Ia mendapat protes dari berbagai kalangan atas maraknya iklan Kemendag.

Terkait kritikan tersebut, Gita menyatakan bahwa iklan Kemendag sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Artinya, iklan itu bukan hanya dilakukan di tahun ini.

"Nanti akan kami jelaskan, itu (iklan) yang pasti sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya," terang Gita saat ditemui di Kompleks Istana Negara, Senin (23/9).

Gita mengelak menjawab apakah gencarnya iklan Kemendag di televisi dan papan iklan tersebut sebuah pemborosan.

Namun, Gita tidak menampik ketika ditanya perannya sebagai model iklan Kemendag berhubungan dengan kampanye calon Presiden peserta konvensi Partai Demokrat.

"Ya daripada pakai model harus bayar mahal," ucap Gita tanpa melanjutkan maksudnya.

Mantan Kepala BKPM itu juga membantah pemberitaan selama ini yang mengatakan dirinya telah mengirim surat pengunduran resmi sebagai Menteri Perdagangan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena dianggap berbenturan kepentingan.

"Tidak benar, tidak ada surat, baru secara lisan. Bapak Presiden bilang waktu itu akan dipelajari dulu," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×