kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPR Agustus 2023 Naik Tipis, Ekonom Perkirakan Konsumsi Rumah Tangga akan Melambat


Senin, 11 September 2023 / 21:11 WIB
IPR Agustus 2023 Naik Tipis, Ekonom Perkirakan Konsumsi Rumah Tangga akan Melambat
ILUSTRASI. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Agustus 2023 tumbuh tipis(KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Agustus 2023 tumbuh tipis. Ekonom memperkirakan, hal tersebut mengindikasikan konsumsi rumah tangga akan ikut melambat, khususnya di kuartal III 2023.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, IPR pada Agustus tahun ini ada di level 204,4. Atau tumbuh 0,5% dari IPR bulan lalu yang sebesar 203,3.

Sebagai informasi, IPR merupakan indikator dari konsumsi rumah tangga yang dipantau melalui penjualan eceran (ritel).

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, rendahnya pertumbuhan IPR menandakan konsumsi rumah tangga akan ikut melambat, meskipun indikator dari IPR terlihat kuat.

"Meskipun dari indikator IPR konsumsi masih kuat, namun kemungkinan konsumsi rumah tangga di kuartal III akan melambat," kata Eko kepada Kontan.co.id, Senin (11/9).

Baca Juga: Meski Nilai Belanja Menurun, Frekuensi Berbelanja Masyarakat Meningkat

Menurut Eko, perlambatan konsumsi rumah tangga di kuartal III 2023 akan terjadi seiring dengan ketiadaan momentum hari raya keagamaan besar, seperti halnya perayaan Idul Fitri di kuartal II kemarin.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2023 berada di level 5,23% secara tahunan atau year on year (yoy).

Eko meramal, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal III tahun ini akan turun di angka 4,75% yoy, karena ketiadaan stimulus musiman seperti momen hari raya.

Adapun di kuartal IV mendatang, pertumbuhannya diproyeksi Eko mencapai 4,9% yoy. Artinya, pertumbuhan konsumsi akan lebih terungkit karena ada stimulus realisasi APBN yang menumpuk pada akhir tahun, hari raya Natal dan libur tahun baru, serta kampanye pemilihan umum (pemilu).

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan hal senada. Menurutnya, pertumbuhan IPR yang rendah pada Agustus 2023 mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga di kuartal III ini akan relatif melambat.

Jika dilihat dari pola musiman, Riefky menjelaskan, terdapat momentum hari raya Idul Fitri, libur sekolah yang mendongkrak pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal II 2023.

"Dalam berbagai kuartal, inilah kuartal (kuartal II) yang memang paling tinggi mendorong pertumbuhan konsumsi," tuturnya.

Karenanya, Riefky memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III dan IV tahun ini tidak akan setinggi kuartal II kemarin.

Hal tersebut dikarenakan tidak adanya faktor musiman yang menjadi katalis dari pertumbuhan konsumsi untuk kuartal III 2023.

Sedangkan di kuartal IV, menurut Riefky pertumbuhannya akan sedikit meningkat karena ada momentum periode libur hari raya Natal dan tahun baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×