kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Investor Vietnam Siap Suplai 1,8 Juta Ton Susu Untuk Progam Makan Bergizi Gratis


Jumat, 25 Oktober 2024 / 17:27 WIB
Investor Vietnam Siap Suplai 1,8 Juta Ton Susu Untuk Progam Makan Bergizi Gratis
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Mentan Andi Amran Sulaiman mengklaim ada investor asing yang berminat dalam mendukung program makan bergizi gratis.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Petanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim ada investor asing yang berminat dalam mendukung program makan bergizi gratis. 

Amran menyebut kini Vietnam menjadi salah satu negara yang akan diundang untuk menjadi investor dalam penyediaan susu gratis. Menurutnya, mereka menjanjikan suplai sebanyak 1,8 juta ton susu. 

"Untuk sapi sapi kita mengundang investor dari Vietnam, dia berani poduksi susu 1,8 juta ton," urai Mentan dalam keterangan tertulisnya, Jum'at (25/10). 

Dia menambahkan, bahwa makan bergizi gratis (MBG) dapat disokong mulai dari tingkat rumah tangga melalui program pekarangan pangan bergizi. Artinya, setiap rumah dapat menyuplai kebutuhan gizi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan lainnya dari tanaman yang dibudidayakan sendiri. 

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai Awal Tahun 2025

"Program kita ke depan adalah membagikan benih dan bibit unggul. Jadi di pekarangan bisa tanam sayur-sayuran, umbi-umbian, ternak ayam, bebek, lele di pekarangan," jelas dia. 

Dirinya meyakini pekarangan pangan bergizi juga dapat mendorong pergerakan ekonomi di pedesaan. Ia mencontohkan pangan yang diproduksi di pekarangan dapat disuplai ke sekolah hingga rumah makan.

"Jangan hanya melihat makanan bergizinya. Lihat apa yang bergerak di sekelilingnya. Sayur-sayuran segar, ayam, telur dapat menyuplai bahan baku di sekelilingnya, sehingga ekonomi bergerak di desa,” ungkapnya. 

Apalagi, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata belanja rumah tangga setiap bulannya sebesar Rp2 juta atau total belanja rumah tangga seluruh Indonesia adalah Rp1.400 triliun per tahun. Menurut Amran, pekarangan pangan bergizi dapat berpotensi mengurangi belanja rumah tangga tersebut.

Kementerian Pertanian juga berupaya untuk menjalankan program peningkatan produksi susu dan daging sapi dengan menggaet investor serta mengatur regulasi untuk impor sapi perah.

Sebelumnya Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja menyebut pihaknya telah menyiapkan lahan untuk pegembangan sektor peternakan dalam mendukung program MBG. 

Ia menjelaskan calon investor asal Vietnam meminta sebanyak 10.000 hektar untuk program itu. Namun saat ini baru ada 3 ribu hektar lahan yang rencananya akan difungsikan untuk hal tersebut. 

"Masih ada sekitar 3.000 hektar (tersedia), waktu itu sudah ada (lahan) dan Pak Mentan sama Dubes Beton sudah datang kesana dengan investor," kata Parman dijumpai di Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (24/10). 

Walau begitu, Parman memastikan pihaknya menyanggupi untuk ketersediaan lahan seluas 10.000 hektar sesuai dengan persayaratan investor Vietnam. 

"Nanti insya Allah kita bisa mempunyai tanah paling sedikit mereka menghendaki satu hamparan 10 ribu hektar," urainya

Baca Juga: Investor Vietnam Minta Lahan 10 ribu Hektar Untuk Dukung Program Susu Gratis

Selanjutnya: Infobip Dorong Pertumbuhan Startup di Indonesia Lewat Beragam Inovasi

Menarik Dibaca: Judol Mengganas, Pengeluaran Rumah Tangga Apa yang Terpangkas?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×