kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Investor melirik proyek tanggul raksasa DKI


Rabu, 13 Februari 2013 / 11:38 WIB
Investor melirik proyek tanggul raksasa DKI
ILUSTRASI. Produk kuas cat PT Ace Oldfields Tbk (KUAS).


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Mega proyek Giant Sea Wall (GSW) atau Tanggul Raksasa di laut Jakarta mulai menartik minat investor. Gubernur DKI Jakarta Jokowi berharap, proyek tanggul raksasa yang diperkirakan menelan investasi Rp 100 triliun itu bisa dipercepat.

Jika semula proyek itu direncanakan tahun 2016, Jokowi berharap proyek itu bisa dimulai tahun ini juga. "Kelamaan itu (2016), ya tahun inilah. Jangan lama-lama mulainya. Kalau itung-itungannya rampung semua baru diputuskan," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/2).

Jokowi mengatakan, proses perencanaan GSW masih terus berjalan, terutama masalah ekonomi dan lingkungan. Pembangunan GSW itu diupayakan tidak menggunakan APBD DKI. "Bisa juga pakai pola investasi. Sudah banyak kok pihak swasta yang tunjuk jari (berminat). Kita belum menghitung semuanya. Karena menyangkut uang yang bukan gede, tapi gede banget. Nanti akan kita putuskan pola pendanaannya," ungkapnya.

Investor yang sudah tertarik adalah Setdco Universal Corporation dan Pricewaterhouse Coopers Service. Kedua perusahaan tersebut telah dijadwalkan untuk memaparkan tentang GSW kepada Jokowi.

Tetapi, pertemuan batal diadakan karena dua investor itu tidak datang. "Kondisi alam sangat tidak menentu, setiap tahunnya rob semakin naik. Karena es yang mencair akan menaikkan air pasang. Mau tidak mau itu (GSW) harus dibuat. Dan secepatnya, kalau tidak mau kita berada di bawah air," kata Jokowi

Seperti diketahui, Tanggul Raksasa bisa berfungsi antara 50 sampai 100 tahun ke depan. GSW juga sudah dimasukkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030. panjang tanggul diperkirakan 35 hingga 60 kilometer.

Lahan di dalam tanggul juga akan dimanfaatkan sebagai daerah bendungan air tawar. Nantinya air tawar ini diproses menjadi air bersih yang dipasok guna memenuhi kebutuhan warga ibu kota.

Tak hanya itu, kawasan tanggul raksasa juga bisa menjadi sebuah zona ekonomi baru yang akan menaungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Di area tanggul akan dibangun jalur MRT, jalan tol, dan kawasan pusat bisnis baru. (Sab/Warta Kota)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×