kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hujan deras, tahanan KPK aman dari banjir


Rabu, 06 Februari 2013 / 21:39 WIB
Hujan deras, tahanan KPK aman dari banjir
Merayakan hari kopi sedunia Janji Jiwa menawarkan beragam promo menarik.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengatakan, tahanan yang mendekam di Rumah Tahanan basement Gedung KPK, Kuningan, Jakarta aman dari banjir meskipun hujan deras mengguyur kawasan tersebut, Rabu (6/2) sore ini.

Menurutnya, KPK sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi agar air tidak masuk ke rutan di basement. "Kita siapkan pompa, kemudian pasir dalam karung, kita buat tanggul mini portabel. Jadi kita taruh di depan yang kira-kira bisa menahan air. Sumur resapan juga sepertinya sudah dibuat," kata Johan di Jakarta.

Dengan demikian, KPK tidak perlu memindahkan empat tahanan wanita dari rutan basement tersebut ke Rutan di Kompleks Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan, seperti saat banjir 17 Januari 2013.

“Tidak ada pemindahan tahanan. Langkah pencegagan terhadap banjir telah diantisipasi dengan baik sehingga tidak perlu pindahkan tahanan,” ungkap Johan.

Saat air menggenangi basement gedung KPK, Kuningan, Jakarta pada 17 Januari 2013, lembaga antikorupsi itu memindahkan sembilan tahanannya ke Rutan Guntur. Empat di antaranya merupakan tahanan wanita dari rutan basement Gedung KPK, sementara lima lainnya adalah tersangka yang ditahan di dalam Gedung KPK.

Mereka yang dipindahkan ke Rutan Guntur adalah mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom (kasus suap cek perjalanan), Direktur Utama PT Hardaya Inti Plantation Hartati Murdaya (kasus suap Buol), mantan pejabat Departemen Kesehatan Ratna Dewi Umar (kasus alat kesehatan flu burung), Direktur Keuangan PT Anugerah Nusantara Neneng Sri Wahyuni (kasus PLTS), mantan Bupati Buol Amran Batalipu (kasus dugaan suap Buol), petinggi PT HIP Yani Anshori dan Gondo Sudjono (kasus suap Buol), serta anggota DPRD Riau, Syarief Hidayat, dan Mohammad Roem Zein (kasus suap PON Riau).

Banjir yang menggenangi sebagian Gedung KPK saat itu menyebabkan listrik padam dan kelumpuhan sistem keamanan serta perangkat kerja Gedung KPK. Sore ini, hujan deras kembali mengguyur wilayah Kuningan.

Dari dalam Gedung KPK terdengar peringatan melalui pengeras suara yang menginstruksikan agar kendaraan di parkiran samping gedung dipindahkan ke depan lobi KPK karena kali di samping Gedung KPK mulai meluap.

Mendengar pengumuman itu, para pegawai KPK pun bergegas turun ke lantai bawah untuk menyelamatkan kendaraannya masing-masing. Tak berselang lama, lobi depan gedung KPK dipenuhi mobil roda empat dan sepeda motor.

Sementara itu, para petugas sibuk menutup karung-karung pasir di depan pintu gerbang. Mereka bergotong royong membawa karung-karung pasir dan menjejerkannya di depan agar air tidak masuk ke dalam.  Adapun jalan di depan Gedung KPK tampak tergenang air yang tingginya sepaha orang dewasa. (Icha Rastika/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×