Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
Tak hayal, bila ekonomi di kuartal II-2020 bakal terperosok. Sebab, Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengungkapkan skenario terberat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2020 di posisi 0,3% hingga minus 2,6%.
Untuk stimulus UMKM, Umi, industri, dan BUMN bakal berjalan pararel sampai dengan kuartal III-2020. Pada periode tersebut diharapkan sudah berlangsung sebagian aktivitas ekonomi. Apalagi dengan tambahan stimulus perluasan konsumsi untuk masyarakat menengah yakni berupa pariwisata, restoran, dan transportasi.
Baca Juga: Begini rincian stimulus kredit UMKM dari pemerintah dalam program pemulihan ekonomi
Kemudian, pada kuartal IV-2020 diharapkan ekonomi sudah membaik. Disain kebijakan yang disusun pemerintah di akhir tahun ini berfokus pada dunia usaha. Strateginya lewat penjaminan kredit modal kerja UMKM, penyaluran kredit modal kerja BUMN, penempatan dana di perbankan yang terdampak restrukturisasi kredit.
Lalu, talangan modal kerja dan penyertaan modal negara (PMN) kepada perusahaan pelat merah, dukungan lagi untuk B30, dan penyaluran dana insentif daerah.
“Apakah kuartal III-2020 lebih baik? itu sedang diusahakan. Kuartal IV-2020 lebih baik? kita usahakan dengan kebijakan yang dirancang pemerintah, supaya pertumbuhan ekonomi tidak menuju terlalu negatif,” kata dia.
Febrio menegaskan memang tahun ini ekonomi tahun ini bakal sulit, untuk itu seluruh rangkaian Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dirancang sedemikian rupa untuk meredamnya.
Baca Juga: Risiko penyebaran corona, Gugus Tugas Covid-19 bisa kendalikan sektor transportasi
“Terutama kita sedang berusaha redam dampak negatif ke sosial masyarakat, hambat supaya pengangguran tidak bertambah tajam. Kemiskinan tumbuh hanya dikit,” kata Febrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News