Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana lockdown disebut-sebut jadi salah satu pilihan untuk menekan penyebaran virus corona. Meski begitu, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy mengatakan, pemerintah perlu merancang secara hati-hati jika seandainya akan melakukan lockdown secara penuh.
Ia mencontohkan, ketika Tiongkok melakukan lockdown, pemerintah siap memenuhi kebutuhan masyarakatnya. "Pertanyaannya, apakah pemerintah sekarang sudah siap melakukan hal itu," ujar Yusuf ketika dihubungi, Minggu (15/3).
Baca Juga: Cegah corona, pemerintah desak masyarakat dan anak sekolah menahan diri
Yusuf berpendapat, ketika pemerintah telah siap melakukan hal itu, lockdown bisa saja dilakukan. Meski begitu, Yusuf menilai himbauan dari pemerintah maupun kepala daerah saat ini agar masyarakat membatasi kegiatan di keramaian publik sudah tepat.
Lebih lanjut, Yusuf meminta pemerintah mendetailkan himbauan pembatasan aktivitas di ruang publik. Misalnya terkait bagaimana karyawan dalam bekerja. Hal itu agar perusahaan atau pihak swasta dapat mengikuti himbauan tersebut secara jelas. "Apakah misalnya dalam satu perusahaan bergantian masuk, atau semua full bekerja dari rumah," terang dia.
Baca Juga: Cara sejumlah emiten migas dan tambang cegah penyebaran corona di lingkungan kerja
Sementara itu, Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sutrisno Iwantono mengatakan, mengurangi frekuensi bertemunya orang dalam jumlah banyak di suatu tempat, penting untuk dilakukan dalam mencegah penyebaran virus corona.
"Tapi apakah itu perlu lockdown atau tidak, saya menyerahkan hal ini kepada yang ahli," kata Sutrisno ketika dihubungi, Minggu (15/3).
Baca Juga: Eastparc Hotel (EAST) pertahankan target pertumbuhan pendapatan 12% tahun ini
Yang terang, Sutrisno meminta pemerintah terus berupaya mengutamakan kesehatan masyarakat. Ia menilai, himbauan pemerintah saat ini terkait pembatasan aktivitas di keramaian sudah tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News