kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Tiga Saran Bank Dunia Bagi Indonesia untuk Jaga Perekonomian


Kamis, 14 Desember 2023 / 06:10 WIB
Ini Tiga Saran Bank Dunia Bagi Indonesia untuk Jaga Perekonomian
ILUSTRASI. Bank Dunia menyarankan Indonesia untuk menjaga perekonomian tetap stabil. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian global masih tinggi, Bank Dunia menyarankan Indonesia untuk pasang kuda-kuda kuat untuk menjaga perekonomian tetap stabil. 

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengungkapkan, setidaknya ada tiga kunci reformasi yang bisa dilakukan Indonesia untuk berdaya tahan di tengah ketidakpastian global. 

“Ada tiga kunci yang bisa menjadi acuan bagi Indonesia untuk tumbuh positif dan dalam jangka panjang, bisa mencapai asa untuk menjadi negara maju di 2045,” terang Kahkonen dalam Indonesia Economic Prospect, Rabu (13/12) di Jakarta. 

Baca Juga: Bank Dunia: Era Harga Komoditas Tinggi Berakhir, Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Melambat

Pertama, menghalau hambatan struktural dengan melakukan reformasi dan meningkatkan efisiensi produktivitas negara. 

Kahkonen mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam tiga hingga empat tahun belakangan, yaitu menelurkan beberapa undang-undang sapu jagad dalam berbagai bidang. 

Seperti, Undang-Undang (UU) Cipta kerja, UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), UU Pengembangan dan Penguatan Sektro Keuangan (P2SK), hingga UU Kesehatan. 

“Semua Omnibus Law ini adalah langkah besar bagi reformasi setruktural Indonesia. Penuh dengan keuntungan,” ujarnya. 

Dengan adanya UU tersebut, Kahkonen menyarankan Indonesia mengimplementasikan dengan sungguh dan segera melengkapi peraturan turunan untuk mendorong efektivitasnya. 

Selain itu, Kahkonen juga meminta Indonesia untuk melakukan reformasi perdagangan, termasuk dengan mengenyahkan batasan dalam perdagangan untuk mendorong kinerja perdagangan Indonesia. 

Kedua, penguatan kebijakan ekonomi makro. Dari sisi fiskal, Kahkonen meminta fiskal untuk sigap dalam menjadi bantalan ketidakpastian. 

Selain dengan memberikan berbagai bantuan sosial, kebijakan fiskal diharapkan mampu untuk mendorong pembangunan infrastruktur dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul. 

Baca Juga: Ekonomi RI pada Kuartal IV 2023 Diramal Tumbuh di Kisaran 5%, Ini Penopangnya

Sedangkan untuk otoritas moneter, Kahkonen berpesan pentingnya bank sentral untuk melakukan pendalaman pasar keuangan. Terutama, di era suku bunga tinggi yang mengancam aliran modal asing masuk. 

Selain itu, penting juga bagi otoritas moneter untuk menyediakan pembiayaan dengan beban biaya yang masuk akal. 

Ketiga, fokus dalam pengendalian perubahan iklim. Otoritas fiskal bisa memberikan insentif untuk mendorong investasi hijau dan pengembangan ekonomi hijau yang berkelanjutan. 

Selain itu, perdagangan hijau juga bisa didorong. Ini akan menaikkan angka ekspor Indonesia. Sehingga tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi baik juga untuk keberlangsungan bumi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×