kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.393   69,00   0,42%
  • IDX 7.936   29,85   0,38%
  • KOMPAS100 1.107   -2,82   -0,25%
  • LQ45 813   -4,97   -0,61%
  • ISSI 267   1,35   0,51%
  • IDX30 421   -2,92   -0,69%
  • IDXHIDIV20 487   -4,35   -0,88%
  • IDX80 123   -0,65   -0,52%
  • IDXV30 132   -0,74   -0,56%
  • IDXQ30 136   -1,42   -1,04%

Ini Profil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa Didit Herdiawan Ashaf


Senin, 25 Agustus 2025 / 21:23 WIB
Ini Profil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa Didit Herdiawan Ashaf
ILUSTRASI. Didit Herdiawan Ashaf resmi dilantik sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura) atau Kepala Badan Otorita Pengelola Tanggul Laut Pantura.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Didit Herdiawan Ashaf resmi dilantik sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura) atau Kepala Badan Otorita Pengelola Tanggul Laut Pantura Jawa.

Ia dilantik bersama Darwin Trisna Djajawinata serta Suhajar Diantoro selaku Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (25/8/2025).

Baca Juga: Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa Dibentuk, Bangun Tanggul Laut

Pelantikan tersebut merujuk pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 76P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.

Sebelumnya, rencana pembentukan Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa sudah pernah disampaikan Prabowo dalam acara penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Untuk mempercepat realisasi megaproyek Tanggul Laut Raksasa Pantura Jawa atau giant sea wall, Prabowo mengaku telah memerintahkan adanya pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantura Jawa (BOTLPJ).

"Saya akan bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantura Jawa. Kita cari singkatan yang enak. Ini vital dan kita akan mulai sekarang," ucapnya sambil berkelakar soal budaya singkatan-singkatan khas Indonesia.

Prabowo pun telah memerintahkan tim untuk melakukan roadshow berkeliling.

Baca Juga: Badan Otorita Pantura Akan Tangani Proyek Tanggul Laut Raksasa dan Tarik Investasi

Siapa Didit Herdiawan?

Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan merupakan Wakil Menteri KKP yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 13 September 1961.

Ia menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 1984, dengan berbagai pelatihan tambahan di dalam dan luar negeri.

Sepanjang kariernya, Didit Herdiawan telah menduduki sejumlah jabatan strategis, termasuk sebagai Asisten Operasi Panglima TNI, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), serta Kepala Staf Umum TNI.

Pengalamannya yang mendalam dalam bidang kemiliteran dan strategi kini ia bawa ke perannya sebagai Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Bangun Tanggul Pantai Jakarta Habiskan Rp 130 Triliun

Riwayat Pendidikan

Untuk latar belakang pendidikan, Didit Herdiawan menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri III Teladan Jakarta (1976-1980) dan melanjutkan pendidikan tinggi dengan meraih gelar Master of Public Administration dan Master of Business Administration. Kemudian juga meraih gelar Doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Riwayat Jabatan

Didit Herdiawan memulai karier militernya sebagai Letnan Dua hingga Kapten, dengan penugasan awal sebagai Perwira Divisi AKS di KRI Ngurah Rai-344 (1984).

Jabatan penting lainnya meliputi Palaksa di KRI Lambung Mangkurat-374 (1996) dan Komandan KRI Nuku-373 (2000). Ia kemudian menjabat sebagai Ajudan Presiden RI (2004–2009), Kepala Staf Koarmabar (2010), Panglima Kolinlamil (2010–2011), dan Wakil Kepala Staf TNI AL (2014–2015).

Adapun puncak karirnya tercapai sebagai Kasum TNI (2015–2019) dan Irjen Kementerian Pertahanan (2019).

Baca Juga: Prabowo Mau Bangun Tanggul Laut Banten–Gresik Rp1.300 Triliun, Ekonom Wanti-Wanti Ini

Setelah mengakhiri masa jabatan militernya, Didit Herdiawan berperan sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Matra Laut dari 2019 hingga 2024.

Di jabatan ini, ia memberikan dukungan strategis terkait aspek kelautan dan pertahanan maritim.

Lalu pada 2024, ia dipercaya sebagai Wakil Menteri KKP, posisi yang memungkinkannya untuk menerapkan pengalamannya dalam memperkuat sektor kelautan dan perikanan serta mendukung kebijakan kelautan nasional.

Bangun Tanggul Laut Raksasa Butuh Rp 1.300 Triliun

Prabowo memastikan bahwa pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa di sepanjang Pantura Jawa akan segera dimulai.

Proyek infrastruktur ini disebut sebagai salah satu mega proyek paling strategis dan vital dalam sejarah pembangunan nasional, terutama dalam menghadapi ancaman banjir rob dan kenaikan permukaan laut.

“Ini proyek yang sudah direncanakan sejak 1995 oleh Bappenas. Bayangkan, tiga puluh tahun lalu. Tapi sekarang, tidak ada lagi penundaan. Kita akan kerjakan segera,” ujar Prabowo dalam acara penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Baca Juga: AHY: Proyek Tanggul Laut Raksasa di Jakarta Capai Rp 123 Triliun

Dari beberapa daerah yang ada di sepanjang rencana proyek giant sea wall Pantura Jawa, ia memprioritaskan wilayah DKI Jakarta-Semarang.

"Semarang, Pekalongan, Brebes itu air sudah mengancam kehidupan rakyat kita, harus segera," tandasnya.

Proyek giant sea wall ini akan membentang sepanjang kurang lebih 500 kilometer, mulai dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Prabowo menyebutkan bahwa estimasi total biaya pembangunan mencapai 80 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.300 triliun. Dengan perkiraan waktunya penyelesaian 15-20 tahun.

Sementara khusus di Teluk Jakarta, diperkirakan menelan anggaran 8 hingga 10 miliar dolar AS, dengan masa pengerjaan 8-10 tahun.

"Ada pepatah kuno, perjalanan 1.000 kilometer dimulai dengan satu langkah. Saya tidak tahu presiden mana yang akan menyelesaikan, tapi kita harus mulai dan kita akan mulai,” jelasnya.

Prabowo menyinggung pentingnya keterlibatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pendanaan tahap awal proyek, khususnya untuk wilayah Teluk Jakarta yang menjadi prioritas.

Ia mengungkapkan telah mendapat dukungan dari Gubernur DKI Jakarta untuk turut urunan.

"Kalau 8 miliar dolar dikerjakan selama delapan tahun, berarti 1 miliar dolar per tahun. Setengah dari DKI, setengah dari pemerintah pusat. Karena ini untuk DKI sebenarnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Pemerintah Rampung Bangun Tanggul Pantai Sepanjang 14,7 Km, Bakal Dilanjut Tahap 7!

Menurut Prabowo, Pemerintah juga terbuka terhadap partisipasi dari perusahaan-perusahaan luar negeri, termasuk dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa dimulainya proyek Tanggul Laut Raksasa Pantura Jawa tidak akan menunggu investor asing.

“Kita tidak akan tunggu. Kita akan gunakan kekuatan kita sendiri,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Didit Herdiawan, Kepala Badan Otorita yang Urus Megaproyek Tanggul Laut?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2025/08/25/153000221/siapa-didit-herdiawan-kepala-badan-otorita-yang-urus-megaproyek-tanggul?page=all#page2.

Selanjutnya: Mengandalkan Skema Cicilan, Tren Pembiayaan Konsumer BSI Positif

Menarik Dibaca: Prediksi Newcastle vs Liverpool: The Reds Tantang The Magpies di St James' Park

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×