kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini kecenderungan PKB dalam berkoalisi


Sabtu, 19 April 2014 / 11:29 WIB
Ini kecenderungan PKB dalam berkoalisi
ILUSTRASI. Simak cara nonton Piala Dunia FIFA World Cup 2022 Qatar di HP dengan mudah melalui Vidio


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan lebih senang berkoalisi dengan partai nasionalis ketimbang dengan sesama partai berbasis massa Islam. Namun, keputusan soal koalisi tetap akan diambil berdasarkan dinamika politik teranyar.

"Supaya tidak ada dusta di antara partai-partai berbasis (massa) Islam, PKB cenderung berkoalisi dengan partai berbasis nasionalis. Tapi kami tetap mengedepankan spirit keislaman," kata Ketua Bidang Politik DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar, dalam pernyataan tertulis yang diterima Sabtu (19/4/2014) pagi.

Marwan mengatakan koalisi dengan partai nasionalis menurut PKB lebih rasional karena memiliki kesiapan yang mencukupi untuk menghadapi pemilu presiden. Adapun partai berbasis massa Islam, ujar dia, sampai sekarang belum memiliki figur yang pasti akan diusung sebagai bakal calon presiden.

Menurut Marwan, belum ada figur tersebut membuat posisi partai berbasis massa Islam semakin dilematis. Pasalnya, ada figur yang mau menjadi bakal capres tetapi tidak punya "modal" dukungan yang cukup sebaliknya ada tokoh yang layak tetapi tak punya keinginan menjadi bakal calon presiden.

"Alasan berikutnya, belum ada tokoh-tokoh Islam yang punya elektabilitas dan popularitas yang bisa menyaingi tokoh partai nasionalis," sebut Marwan. Di saat bersamaan, lanjut dia, waktu pelaksanaan pilpres sudah semakin dekat. Belum lagi kemampuan finansial yang mutlak harus dipersiapkan oleh semua partai pada saat kampanye nanti.

Meski begitu, Marwan belum dapat memastikan PKB akan merapat ke partai mana. Semua kemungkinan masih terus dikaji untuk diambil keputusannya pada saat yang tepat. "Dalam politik semuanya menjadi mungkin, sangat dinamis, dan penuh nuansa ketidakpastian," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, PKB terus membangun komunikasi politik dengan semua partai. Komunikasi dilakukan untuk memetakan peluang berkoalisi. Koalisi poros tengah yang diidentikkan berisi partai-partai berbasis massa Islam kini digaungkan kembali wacananya, dengan nama Koalisi Indonesia Raya.

Konsep koalisi itu merupakan penyempurnaan koalisi poros tengah dan akan menggandeng sebanyak-banyaknya partai untuk bergabung. Koalisi Indonesia Raya dimotori oleh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian partai mana saja yang akan bergabung. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×