Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pemerintah menyatakan, gelontoran Dana Desa efektif mendorong pembangunan di desa. Berdasarkan informasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari 56.944 desa, gelontoran dana tersebut telah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur desa.
Untuk infrastratruktur jalan dan jembatan misalnya, Eko Putro S, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal mengatakan, sejak dana tersebut digelontorkan, sudah ada 52.000 kilometer jalan dan 412 kilometer jembatan terbangun dengan rapi. Dana Desa juga membangun 32.080 unit MCK dan 5.596 posyandu.
Ketiga, gelontoran dana desa juga sudah mendorong pembangunan sekolah PAUD sebanyak 9.727 unit, sarana irigasi tersier sebanyak 10.975 unit, 1.572 pasar desa,dan 635 embung. "Hal itu tidak mungkin terbangun kalau gelontoran Dana Desa tidak ada dan program pembangunan masih dilakukan terpusat," katanya di Jakarta, Senin (30/1).
Selain infrastruktur, Program Dana Desa juga telah menumbuhkan BUMDes. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Desa sampai akhir tahun kemarin ada 14.686 BUMdes yang semakin tumbuh.
Beberapa diantara mereka, bahkan memiliki omset antara Rp 300 juta- Rp 8,7 miliar. "Contoh BUMdes Tirtonirmolo, Bantul, omset mereka bisa Rp 8,7 miliar. Itu dari kegiatan simpan pinjam," katanya.
Yoseph Umar Hadi, Anggota Komisi V DPR zementara itu meminta kepada Kementerian Desa untuk selain mengejar pembangunan infrastruktur, untuk juga memastikan kualitas infrastruktur yang dibangun dengan Dana Desa. Langkah tersebut penting dilakukan, agar nantinya Dana Desa optimal dalam memberikan manfaat ke masyarakat dan ekonomi desa.
"Kementerian Desa bukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang punya kemampuan pengawasan teknis. Jangan sampai sarana cepat dibangun tapi tidak tahan lama, makanya itu, pastikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News