kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Faktor yang Membuat Angka Kemiskinan Turun pada Maret 2024


Selasa, 02 Juli 2024 / 17:58 WIB
Ini Faktor yang Membuat Angka Kemiskinan Turun pada Maret 2024
ILUSTRASI. Ilustrasi. Kemenkeu jelaskan faktor yang membuat angka kemiskinan di tanah air turun pada bulan Maret 2024.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Di tengah stagnasi ekonomi global, berbagai kebijakan strategis pemerintah berhasil menopang resiliensi ekonomi nasional. 

Per Maret 2024, tingkat kemiskinan melanjutkan tren menurun menjadi 9,03% dari 9,36% pada Maret 2023. 

Penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,68 juta orang dari Maret 2023 sehingga jumlah penduduk miskin menjadi sebesar 25,22 juta orang. Angka kemiskinan ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir.

Secara spasial juga terjadi perbaikan, tingkat kemiskinan menurun baik di perkotaan maupun di perdesaan. 

Baca Juga: BPS: Jumlah Penduduk Miskin Berkurang Sekitar 3,06 Juta dalam 10 Tahun Terakhir

Tingkat kemiskinan di perkotaan turun ke level 7,09% dari 7,29% pada Maret 2023. 

Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan mengalami penurunan menjadi sebesar 11,79% dari 12,22% pada Maret 2023. 

Penurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusra. 

Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (Rasio Gini) juga menurun dan berada di bawah level prapandemi menjadi sebesar 0,379 pada Maret 2024 (Maret 2023: 0,388). 

Level tersebut merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Penurunan ketimpangan terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, penurunan angka kemiskinan pada Maret 2024 ditopang oleh solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program bantuan sosial Pemerintah, khususnya dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024. 

“Penurunan tingkat kemiskinan ini memberikan harapan di tengah stagnasi perekonomian global," ujar Febrio dalam keterangan resminya, Selasa (2/7).

Febrio bilang, pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang selanjutnya dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Jumlah Penduduk Miskin Era Jokowi Hanya Turun 2,22%

Selanjutnya: Optimisme Turun, Industri Manufaktur Butuh Policy Adjustment

Menarik Dibaca: 5 Aroma Vagina yang Paling Umum dan Penyebabnya, Moms Harus Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×