kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.274   -99,00   -0,60%
  • IDX 7.927   68,06   0,87%
  • KOMPAS100 1.113   9,98   0,90%
  • LQ45 829   6,70   0,81%
  • ISSI 265   0,63   0,24%
  • IDX30 429   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 497   3,62   0,73%
  • IDX80 125   1,07   0,86%
  • IDXV30 133   1,90   1,45%
  • IDXQ30 139   1,18   0,85%

Zulhas: Aturan Pengelolaan Sampah Jadi Energi Tuntas Minggu Ini


Senin, 25 Agustus 2025 / 20:21 WIB
Zulhas: Aturan Pengelolaan Sampah Jadi Energi Tuntas Minggu Ini
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut bahwa peraturan presiden (perpres) terkait dengan pengelolaan sampah menjadi energi alias waste to energy rampung pada pekan ini. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut bahwa peraturan presiden (perpres) terkait dengan pengelolaan sampah menjadi energi alias waste to energy rampung pada pekan ini. 

"Saya tadi katakan kami sudah selesai tanda tangan tinggal nunggu Perpres satu dua hari ini turun," kata Zulhas di Istana Merdeka, Senin (25/8/2025). 

Menurut Zulhas, pihaknya ditargetkan Presiden Prabowo Subianto agar pengelolaan sampah menjadi energi dapat rampung dalam 18 bulan kedepan, lebih cepat dari target sebelumnya yang ditetapkan 2 tahun selesai. 

"Tapi tadi presiden menegur kami, jangan 6 bulan, 3 bulan kalau bisa. Sehingga 18 bulan bisa selesai. Kita usahakan," jelasnya. 

Baca Juga: Pemerintah Finalisasi Perpres Pembangkit Listrik Sampah, Hapus Skema Tipping Fee

Zulhas mengatakan aturan anyar ini akan memangkas panjangnya alur birokrasi dalam menyelesaikan persoalan sampah. Menurutnya aturan yang ada saat ini melibatkan banyak pihak mulai dari Bupati, Gubernur DPRD, Kabupaten dan beberapa kementerian teknis. 

"Nanti nggak, setelah direvisi dari Danantara bisa langsung kontrak ke PLN, dikerjakan. Kemudian dari ESDM izinnya, sudah selesai," tandasnya.

Sebelumnya, Zulhas sempat menuturkan bisnis pengolahan sampah menjadi energi listrik di Indonesia cukup diminati oleh negara-negara investor seperti Singapura, Jepang, China hingga Eropa. Menurutnya, bisnis pengolahan sampah ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Oleh karena itu, diperlukan aturan yang memudahkan investor untuk menanamkan modalnya baik secara pendanaan ataupun teknologi.

"Sekarang ngantri, banyak yang mau. Tapi karena ruwet enggak ada yang berani, enggak sanggup mengurusnya," ucapnya. 

Baca Juga: PT JIEP Kembangkan Ekonomi Sirkular Lewat Pelatihan Pengelolaan Sampah

Dia menambahkan Danantara akan dilibatkan dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Danantara akan diberi tugas untuk menarik investor dan perusahaan yang berminat mengelola sampah melalui teknologi. Hal ini karena bisnis pengolahan sampah menjadi energi karena dianggap cukup menguntungkan baik dari pendanaan maupun teknologi. 

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir pun menyebut pengolahan sampah merupakan bisnis yang menjanjikan untuk dikembangkan. Meski belum ada investor yang akan masuk pada sektor ini, namun bisnis ini mulai dilirik oleh Singapura, Korea Selatan, Jepang, China dan Eropa. 

"Kalau di luar negeri saja, itu bisa payback [balik modal] 5-6 tahun, di luar negeri ya. Saya rasa mirip-mirip lah di sini, malah di sini sudah ada Bantar Gebang-nya udah ada kayak 20 lantai," cetusnya.

Selanjutnya: Midi Utama Indonesia (MIDI) Masuk Indeks FTSE, Ini Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Prediksi Newcastle vs Liverpool: The Reds Tantang The Magpies di St James' Park

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×