kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini 3 partai yang sulit diajak koalisi oleh PDIP


Kamis, 10 April 2014 / 19:13 WIB
Ini 3 partai yang sulit diajak koalisi oleh PDIP
ILUSTRASI. Model memperlihatkan XL Home Set Top Box di Jakarta, Rabu (5/12). Foto: KONTAN/Baihaki


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diperkirakan akan sulit berkoalisi dengan tiga partai peserta pemilu 2014. Partai- partai tersebut adalah Golkar, Gerindra, dan Demokrat.

Tiga partai tersebut kemungkinan hanya bisa akan klop dengan partai di barisan tengah, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasional Demolrat.

Hendri Satrio, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadhina, mengatakan permasalahan koalisi antara PDIP dengan Gerindra, Golkar dan Demokrat tersebut disebabkan oleh faktor sejarah masa lalu. Sebagai catatan saja dalam sejarah perpolitikan Indonesia selama ini, hubungan PDIP memang sempat tidak terlalu harmonis dengan beberapa partai.

Pada masa orde baru saja, PDI yang merupakan cikal bakal PDIP pernah tidak harmonis dengan Golkar. Permasalaahan sama juga dialami oleh PDIP dengan Demokrat.

Hubungan ke dua partai tersebut memanas, akibat perseteruan dua pentolan mereka: Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri.

Hubungan panas juga terjadi antara PDIP dengan Gerindra setelah Prabowo Subijanto, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menuding Megawati Soekarno Putri ingkar janji terhadapnya.

Menurut Hendri, faktor konflik tersebut kemungkinan besar akan membuat PDIP sulit koalisi dengan Gerindra, Golkar dan Demokrat.

"Kondisi PDIP ini berbeda dengan Gerindra, mereka lebih bebas, bisa memilih dengan Golkar dan Demokrat, PKS atau pun PPP," katanya di Jakarta Kamis (10/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×