Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai mana pun termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kendati begitu, sampai saat ini, Nasdem tidak mempersiapkan calon presiden atau calon wakil presiden untuk disandingkan dengan calon presiden partai lain.
Alasannya, selama ini, Nasdem menjual gagasan kepada masyarakat dan bukan menjual figur atau tokoh tertentu untuk menjadi capres atau cawapres. Kendati begitu, ke depan Nasdem tidak menutup diri untuk berkoalisi dengan partai-partai lain.
"Dari awal Nasdem hanya menjual gagasan dan tidak menjual capres atau cawapres," ujar Politisi Nasdem Enggartiasto Lukita, kepada KONTAN, Kamis (10/4).
Meskipun partai pendatang baru, tapi Nasdem memperoleh suara cukup besar di atas 6% dari quick count atau perhitungan cepat yang diselenggarakan berbagai lembaga survei pasca pemilhan umum kemarin, Rabu (9/4).
Enggartiasto bilang, kendati tidak mempersiapkan atau menyodorkan capres kepada partai lain untuk disandingkan pada pemilihan presiden, tapi pihaknya akan terbuka untuk berkoalisi. Alasannya, untuk merealisasikan perubahan maka tidak bisa bekerja sendiri.
Ia juga tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan PDIP yang pada pemilu legislatif kemarin meraup suara terbanyak di atas 19% berdasarkan quick count berbagai lembaga survei. "Namun semuanya nanti tergantung pada ketua umum dan pembicaraan politik," tegasnya. Termasuk juga apakah Nasdem akan mengusung cawapres atau tidak.
Terkait jumlah anggota DPR yang akan dimiliki, Enggartiasto bilang belum bisa memperkirakan jumlahnya. Karena perolehan suara nasional tidak berbanding lurus dengan perolehan jumlah anggota DPR.
Karena itu, jumlah anggota DPR baru bisa diketahui setelah ada perhitungan resmi dari daerah pemilihan calon anggota legislatif.
"Setelah KPU mengumumkan baru kita tahu berapa jumlah aggota DPR Nasdem, saya tidak bisa menerka-nerka," elaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News