Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Hasil hitung cepat Pemilu Legislatif Pemilu 2014 sejumlah lembaga survei menunjukkan tidak ada satu partai yang lolos ambang batas suara untuk mengusung presiden sendiri alias presidential threshold sebesar 20%.
Itu artinya, untuk mengusung calon presiden di Pilpres nanti, harus ada koalisi partai. Tapi, kendati harus berkoalisi, sejumlah partai tetap ngotot untuk mengusung calon presiden dari internal partainya.
Partai Gerindra, contohnya. Berdasarkan hasil penghitungan cepat Litbang Kompas Kamis (10/4), Gerindra hanya mendapatkan 11,76%. Namun, Gerindra tetap pede menjagokan sang Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subijanto sebagai capres.
Hal itu, tak terkecuali jika Gerindra berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang berdasarkan hasil penghitungan cepat Litbang Kompas mendapatkan perolehan suara sebesar 19,22%.
Suhardi, Ketua Umum DPP Partai Gerindra mengatakan, pencalonan Prabowo sudah merupakan ketetapan kongres partai. Dan, kemungkinan besar ketetapan itu akan sulit diubah.
"Pak Prabowo tetap calon presiden, untuk mengubah harus ada kongres, dan sepertinya tidak mungkin itu dilakukan," kata Suhardi di Jakarta Kamis (10/4).
Selain soal calon presiden, kata Suhardi, Gerindra juga akan ngotot mengusung program kerjanya. Gerindra berharap, partai yang diajak koalisi bisa sejalan dalam menjalankan enam program aksi Gerindra.
"Partai yang akan kita ajak koalisi harus sepakat dengan enam program kami, yang salah satunya soal kemandirian ekonomi bangsa," katanya.
Suhardi menambahkan, saat ini partainya tengah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai untuk melakukan koalisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News