Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara. Untuk itu, Inggris yang diwakilkan oleh Pangeran Andrew menemui Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa. Dalam pertemuan itu, keduanya sepakat untuk menargetkan nilai perdagangan hingga mencapai £ 4,4 miliar atau setara dengan US$ 7 miliar di tahun 2015.
Menurut Hatta, volume perdagangan kedua negara di tahun 2013 baru mencapai £ 2,2 miliar, dan ditahun 2012 lalu mencapai £ 3 miliar. Nah, untuk mendongkrak volume perdagangan tersebut rencananya Inggris berniat meningkatkan investasinya di Indonesia. “Kami bicarakan kemungkinan investasi di beberapa sektor,” ujar Hatta.
Beberapa rencana investasi yang akan dilakukan itu diantaranya pertama, di sektor infrastruktur seperti pembangunan saluran air dan pembuangan, pelabuhan, rel, bandar udara, energi dan komunikasi. Hatta mencontohkan, kebutuhan airport yang berkualitas mendesak untuk segera dipenuhi. Selain jumlahnya yang belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Airport di Indonesia juga banyak yang belum memenuhi standar internasional.
Kedua, investasi di sektor konsumsi mengingat tingginya jumlah penduduk berusia muda. Selain itu, ekonomi Indonesia juga dipandang sebagai negara yang berpotensi berkembang lebih baik. Untuk itu, Indonesia memerlukan investasi untuk menjaga ketahanan pangan. Ketiga, dibicarakan juga kemungkinan Inggris untuk melakukan investasi di industri manufaktur terutama untuk mendukung program hilirisasi di Indonesia.
Sementara itu, pangeran Andrew yang juga bergelar His Royal Highness Duke mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memperkuat hubungan baik dengan Indonesia. “Saya senang dengan pembicaraan ini, diharapkan bisa direalisasikan dan mengembangkan perekonomian kedua negara,” katanya usai melakukan pertemuan dengan Hatta di gedung Menko Perekonomian.
Sementara itu, berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah ekspor non migas Indonesia ke Inggris hingga akhir Juli 2013 lalu sudah mencapai US$ 962,5 juta. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan jumlah ekspor pada periode yang sama di tahun 2012 yang mencapai US$ 1.021,8 juta.
Adapun pada bulan Juli 2103 saja, jumlah ekspor Indonesia ke Inggris mencapai US$ 166,1 juta, atau naik sebesar US$ 33,3 juta dari bulan Juni 2013 yang mencapai US$ 132,8 juta. Smentara itu, jumlah ekspor ke Inggris ini hanya sebesar 1,10%, jika dibandingkan dengan total nilai ekspor Indonesia ke seluruh negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News