kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Naik, Konsumsi Rumah Tangga Bisa Melandai


Minggu, 16 Oktober 2022 / 16:10 WIB
Inflasi Naik, Konsumsi Rumah Tangga Bisa Melandai
ILUSTRASI. Pengunjung berada di pusat perbelanjaan AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022). Kenaikan harga BBM ini, salah satunya berimbas pada aktivitas konsumsi rumah tangga.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022 lalu, masih akan memberikan imbas pada kondisi ekonomi selama beberapa waktu ke depan.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, kenaikan harga BBM ini, salah satunya berimbas pada aktivitas konsumsi masyarakat. Pasalnya, keyakinan konsumen maupun pergerakan belanja di toko ritel bisa berkurang.

“Kalau melihat data historis saat kenaikan BBM sekitar tahun 2014, dampaknya penjualan ritel dan juga keyakinan konsumen akan menurun. Pasalnya ini memberikan dampak inflasi secara langsung maupun dampak rambatan (second round impact) di berbagai sektor,” jelas Josua kepada Kontan.co.id, Minggu (16/10).

Dengan potensi penurunan berbagai indikator dini tersebut, Josua pun memperkirakan ada perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2022.

Baca Juga: Kuartal III-2022 Bakal Jadi Puncak Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga

Menurut hitungannya, konsumsi rumah tangga tumbuh di bawah 5% yoy pada tiga bulan terakhir tahun ini, atau lebih landai dari perkiraan pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal III-2022 yang mencapai 5% yoy.

Meski berpotensi menghadapi perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga, Josua melihat, pemerintah masih memiliki jalan untuk tetap menjaga daya beli. Dengan demikian, konsumsi rumah tangga masih tetap bergulir dan pertumbuhan ekonomi tetap kuat.

Pertama, dengan memastikan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat kelas menengah dan kelas bawah yang terdampak cukup signifikan. Josua juga mengimbau, pemerintah baiknya menyalurkan bantuan secara cepat dan tepat.

“Penyaluran bantuan perlu ditingkatkan produktivitasnya. Kemudian dari sisi belanja daerah juga harus didorong, agar belanja yang dilakukan produktif dan mengungkit konsumsi masyarakat,” tambah Josua.

Kedua, menjaga inflasi. Saat ini tingkat inflasi mulai mendaki karena kenaikan harga BBM. Agar tak memperparah, pemerintah baiknya terus berupaya mengendalikan harga pangan, sehingga tidak ada peningkatan inflasi secara liar akibat akumulasi kenaikan harga BBM dan kenaikan harga pangan.

Ketiga, pemerintah menyelenggarakan proyek padat karya. Dengan proyek padat karya, diharapkan ada lapangan pekerjaan yang terbuka dan menyerap tenaga kerja. Kalau ini terjadi, tentu saja banyak masyarakat rentan dan miskin yang bisa menambah pundi-pundi penghasilan.

Baca Juga: Penjualan Eceran Turun, Konsumsi Rumah Tangga Tetap Akan Tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×