kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Inflasi Diproyeksi Kembali Terjadi di Maret 2025, Ini Faktor Pendorongnya


Senin, 07 April 2025 / 06:05 WIB
Inflasi Diproyeksi Kembali Terjadi di Maret 2025, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Inflasi diproyeksi kembali terjadi di bulan Maret 2025


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Inflasi diproyeksi kembali terjadi pada bulan Maret 2025, dipicu oleh Ramadan dan Lebaran. Padahal, di bulan sebelumnya, terjadi deflasi sebesar 0,48% secara bulanan.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, inflasi pada bulan Maret 2025 diproyeksi mencapai 1,79% secara bulanan atawa MoM (month on month). Itu membuat inflasi tahunan berada di level 1,16% YoY (year on year).

Proyeksi tersebut berdasarkan situasi pasar, salah satunya hilangnya diskon listrik bagi pelanggan prabayar menjadi salah satu pendorong inflasi.

“Tanpa diskon listrik, inflasi di 1,86% YoY,” ujar David kepada Kontan.co.id, Minggu (6/4).

Baca Juga: Dampak Kebijakan Tarif Trump ke Inflasi Dalam Negeri Diperkirakan Terbatas

Lebih lanjut David bilang, walau harga beras sudah mulai turun, namun kenaikan harga tetap terjadi. Alhasil, sentimen itu akan mendorong inflasi.

Selain beras, kenaikan harga pangan akibat bulan Ramadan dan Lebaran juga menambah beban inflasi di bulan Maret 2025.

“Inflasi secara MoM meningkat karena harga pangan kembali naik dibandingkan dengan Februari, terutama untuk bawang merah,” katanya.

Kenaikan  harga pangan ini menjadi sorotan, mengingat dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi.

Lebih lanjut, inflasi inti diproyeksikan akan mencapai 0,25% MoM dengan inflasi tahunan berada di level 2,50% YoY.

“Inflasi inti masih naik secara MoM karena harga emas juga masih naik,” tambah David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×