Reporter: Indra Khairuman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Proyeksi inflasi untuk bulan Maret 2025 baik secara tahunan maupun bulanan melonjak tajam dipicu oleh Ramadan dan Lebaran.
David Ernest Sumual, Ekonom dari Bank Central Asia (BCA), memproyeksikan inflasi pada bulan Maret 2025 akan mencapai 1,79% MoM (month on month) dan 1,16% YoY (year on year).
Proyeksi tersebut menandakan situasi pasar, di mana hilangnya diskon listrik bagi pelanggan prabayar menjadi salah satu pendorong inflasi.
“Tanpa diskon listrik, inflasi di 1,86% YoY,” ujar David kepada Kontan.co.id, Minggu (6/4).
Baca Juga: Ekonom Prediksi Laju Inflasi Naik Kuartal II-2025 Terdorong Tarif Listrik Normal &BBM
Ia menekankan bahwa meskipun terjadi penurunan, inflasi tetap terpengaruh oleh tingginya harga beras.
Di sisi lain, inflasi juga diproyeksikan akan mengalami kenaikan secara MoM, terutama akibat naiknya harga pangan.
“Inflasi secara MoM meningkat karena harga pangan kembali naik dibandingkan dengan Februari, terutama untuk bawang merah,” katanya.
Baca Juga: Dampak Kebijakan Tarif Trump ke Inflasi Dalam Negeri Diperkirakan Terbatas
Kenaikan harga pangan ini menjadi sorotan, mengingat dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi.
Lebih lanjut, inflasi inti diproyeksikan akan mencapai 0,25% MoM dan 2,50% YoY.
“Inflasi inti masih naik secara MoM karena harga emas juga masih naik,” tambah David.
Baca Juga: Diskon Tarif Listrik Berakhir, Maret 2025 Diramal Terjadi Inflasi 1,89%
Selanjutnya: H+4 Lebaran 2025, Volume Lalin Menuju Jakarta Meningkat
Menarik Dibaca: Cara Membuat Foto ala Studio Ghibli dengan Bantuan ChatGPT, Simak Tutorialnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News