kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

Industrialisasi di Indonesia Kalah Saing dari Malaysia dan China, Ini Sebabnya


Senin, 21 November 2022 / 14:06 WIB
Industrialisasi di Indonesia Kalah Saing dari Malaysia dan China, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Terjebak di Industri Garmen, Bikin Industrialisasi RI Kalah dari Malaysia dan China. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc,


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BADUNG. Mantan Menteri Keuangan 2014-2016 Bambang Brojonegoro mengungkapkan alasan, terkait industrialisasi di Tanah Air yang tidak sesukses negara lain. 

Menurut Bambang, penyebabnya karena selama ini Indonesia terjebak di industri garmen. Sementara itu, negara lain seperti Malaysia, Thailand, Korea Selatan hingga China terus melaju dengan industri elektronik. 

“Memang ada yang salah dengan industri garmen? Kenapa kok kayanya (garmen) dinilai lebih rendah dibandingkan elektronik. Ini bisa dilihat dari kompleksitas dan pasarnya. Industri mesin dan elektronik ada di atas, sedangkan garmen ada di urutan menengah,” tutur Bambang dalam Acara Puncak Indonesia Development Forum 2022: Knowledge and Initiate Session, Senin (21/11).

Baca Juga: Industri Manufaktur dan Ekonomi Hijau Dorong Ekonomi Indonesia Jadi Negara Maju

Bambang menyebut, industri elektronik adalah industri yang sangat kompleks dan rumit. Meski begitu, kesulitan tersebut yang justru yang bisa membuat suatu negara menjadi sukses lantaran tidak hanya terpaku pada industri yang mudah dijalankan.

Misalnya saja dengan tidak lagi menjadi negara yang hanya membuat ‘perakitan’ namun menjadi negara yang membuat produk.  

Untuk itu, salah satu yang bisa didorong agar Indonesia mampu bersaing dari segi industrialisasi adalah dengan mendorong kompleksitas dari produk yang dihasilkan. Sehingga tidak hanya mengejar pertumbuhan dari industri manufaktur, tetapi juga bisa membuat produk yang berkualitas dengan cara hirilisasi.

“Dengan hirilisasi, selain menghasilkan nilai tambah, kita juga menghasilkan produk yang lebih kompleks,” kata Bambang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×