kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Indonesia tarik 700.000 TKI dari Arab Saudi


Selasa, 22 September 2015 / 21:44 WIB
Indonesia tarik 700.000 TKI dari Arab Saudi


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah Indonesia bermaksud memanggil pulang sekitar 700.000 orang yang bekerja di Arab Saudi, umumnya sebagai pembantu rumah tangga dan sopir, dalam waktu 15 bulan. Demikian diungkapkan suratkabar berbahasa Arab, Al-Hayat, yang mengutip sumber-sumber dari pemerintah Indonesia.

Sumber-sumber itu mengatakan, keputusan untuk memanggil pulang para TKI dari Arab Saudi itu sudah merupakan kepastian dan tidak dapat dibatalkan.

Pemerintah Indonesia Mei lalu mengumumkan, akan menghentikan perekrutan baru pembantu rumah tangga yang akan dikirim ke 21 negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, Uni Emirat Arab, Lebanon, Yordania dan Mesir.

Presiden Indonesia Joko Widodo memberikan indikasi itu Februari lalu dengan mengumumkan keinginannya untuk mengakhiri pengiriman tenaga kerja perempuan ke luar negeri. Ketika itu, ia dikutip media mengatakan, praktik mengirim perempuan Indonesia ke luar negeri sebagai pembantu rumah tangga harus segera dihentikan. Sehubungan pernyataannya tersebut, Jokowi menambahkan, Indonesia harus memiliki harkat dan kebanggaan.

Jokowi memberi waktu tiga bulan pada saat itu sebagai masa transisi sebelum menghentikannya sama sekali. Sekitar 4.700 pembantu rumah tangga yang sedang diproses untuk dipekerjakan saat itu di Timur Tengah diperkenankan pergi, namun mereka merupakan kelompok terakhir yang mendapat izin pemberangkatan.

Karena larangan itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia memperkirakan, lebih dari 67.000 perempuan Indonesia batal mewujudkan niat mereka untuk bekerja di Timur Tengah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×