kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Indonesia tarik 700.000 TKI dari Arab Saudi


Selasa, 22 September 2015 / 21:44 WIB
Indonesia tarik 700.000 TKI dari Arab Saudi


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah Indonesia bermaksud memanggil pulang sekitar 700.000 orang yang bekerja di Arab Saudi, umumnya sebagai pembantu rumah tangga dan sopir, dalam waktu 15 bulan. Demikian diungkapkan suratkabar berbahasa Arab, Al-Hayat, yang mengutip sumber-sumber dari pemerintah Indonesia.

Sumber-sumber itu mengatakan, keputusan untuk memanggil pulang para TKI dari Arab Saudi itu sudah merupakan kepastian dan tidak dapat dibatalkan.

Pemerintah Indonesia Mei lalu mengumumkan, akan menghentikan perekrutan baru pembantu rumah tangga yang akan dikirim ke 21 negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, Uni Emirat Arab, Lebanon, Yordania dan Mesir.

Presiden Indonesia Joko Widodo memberikan indikasi itu Februari lalu dengan mengumumkan keinginannya untuk mengakhiri pengiriman tenaga kerja perempuan ke luar negeri. Ketika itu, ia dikutip media mengatakan, praktik mengirim perempuan Indonesia ke luar negeri sebagai pembantu rumah tangga harus segera dihentikan. Sehubungan pernyataannya tersebut, Jokowi menambahkan, Indonesia harus memiliki harkat dan kebanggaan.

Jokowi memberi waktu tiga bulan pada saat itu sebagai masa transisi sebelum menghentikannya sama sekali. Sekitar 4.700 pembantu rumah tangga yang sedang diproses untuk dipekerjakan saat itu di Timur Tengah diperkenankan pergi, namun mereka merupakan kelompok terakhir yang mendapat izin pemberangkatan.

Karena larangan itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia memperkirakan, lebih dari 67.000 perempuan Indonesia batal mewujudkan niat mereka untuk bekerja di Timur Tengah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×