Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: BPS: Jumlah penduduk miskin di Indonesia turun pada September 2019
Seiring berjalannya waktu, Raskin berubah menjadi program Subsidi Beras Sejahtera (Rastra) pada tahun 2016, dengan fokus sasaran pada masyarakat berpendapatan rendah.
Pada tahun 2017, Subsidi Rastra bertransformasi menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) dengan skema bantuan pangan tidak lagi di distribusi dalam bentuk Beras tetapi nontunai, melalui sistem perbankan kartu elektronik (KKS) yang diberikan langsung kepada KPM untuk dapat memperoleh beras dan/atau telur pada outlet khusus yang ditunjuk yaitu E-Warong.
Kemudian tahun 2018 Subsidi Rastra menjadi Bansos Rastra target 5,6 juta KPM dan BPNT 10 juta KPM.
Pada tahun 2020 program BPNT diperluas manfaatnya menjadi Program Sembako. "Untuk jumlah KPM-nya masih dalam perhitungan," kata Andi.
Baca Juga: BPS: Rokok jadi penyumbang terbesar kedua dalam garis kemiskinan
Lebih lanjut Andi menegaskan program sembako merupakan amanat Presiden Jokowi yang harus dikawal hingga keseluruhan tanah air. Oleh karena itu, Ditjen Penanganan Fakir Miskin terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah seperti melakukan rakor pada Rabu (22/1).
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 21 – 24 Januari 2020, secara serentak Direktorat PFM Wilayah I, II dan III tersebut di hadiri : Sekda 34 Prop dan 514 Kab/Kota, KadisSosial 34 Prop dan Kab/Kota, Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial di 514 Kab/Kota.
Di samping itu, hadir dalam acara ini juga mitra kerja Kemensos seperti Himbara, Bank Dunia, JPAL, WFP, Microsave, BI, Bapenas, Kemenko PMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News