Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, BPS juga mencatat bahwa impor bahan baku dan barang modal cenderung mengalami penurunan dari November 2018. Penurunan untuk impor bahan baku sebesar 13,23% yoy dan barang modal turun 3,55% yoy.
Menurut Head of Danareksa Research Institute (DRI) Moekti Prasetiani Soejachmoen, impor barang modal dan bahan baku yang belum meningkat dari November 2019 lalu disebabkan masih banyak inventories yang ada pada produsen sehingga para produsen belum perlu mengimpor barang modal dan bahan baku.
Baca Juga: Produksi melorot, stok CPO Malaysia turun ke level terendah
Sementara untuk ke depannya, Moekti memprediksi bahwa kondisi global akan membaik pada akhir tahun. Hal ini juga ditandai dengan berkurangnya ketidakpastian global karena kesepakatan fase pertama (phase one) dari negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan China serta ada kemenangan Partai Konsevatif Inggris dalam pemilu.
Oleh karena itu, ini juga sejalan dengan peluang untuk kondisi ekonomi global yang membaik termasuk kondisi ekonomi Indonesia. "Karena ketidakpastian akan menurun, jadi konsumen dan bisnis akan mulai bergerak. Maka dunia akan masuk ke tahun 2020 dengan lebih baik," tandas Moekti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News