kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sulit Capai 8% Hingga 2029, Ini Kata Ekonom


Selasa, 29 Oktober 2024 / 19:53 WIB
IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sulit Capai 8% Hingga 2029, Ini Kata Ekonom
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (25/1/2024). Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus pada bulan Desember 2023 dengan nilai USD3,31 miliar. Angka tersebut kembali melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020 atau telah berlangsung selama 44 bulan berturut-turut. Bahkan untuk pertama kalinya sejak tahun 2008 tercipta surplus dengan Tiongkok yakni sebesar USD2,06 miliar pada tahun 2023. Sementara kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu mencetak USD258,82 miliar dan masih lebih tinggi dari nilai impor yang sebesar USD221,89 miliar. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/01/2024


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap di bawah 5,1% hingga tahun 2029.

Bright Institute menilai proyeksi ini menunjukkan bahwa tidak ada gambaran kemungkinan Indonesia akan tumbuh mencapai 8% hingga tahun tersebut.

Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, menyatakan bahwa proyeksi ekonomi Indonesia hingga 2029 menunjukkan stabilitas, meskipun tidak ada indikasi perbaikan signifikan dalam berbagai indikator utama. 

Baca Juga: Thomas Djiwandono Rayu Menkeu Australia untuk Tingkatkan Investasi di Indonesia

"Kalau kita lihat transaksi berjalan, tingkat pengangguran hingga investasi itu masih kurang baik," ungkap Awalil dalam Diskusi Publik yang berlangsung pada Selasa (29/10).

Untuk tahun 2024, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,96%. Sementara itu, pada tahun 2025, pertumbuhan diproyeksikan mencapai 5,07% dan stagnan hingga tahun 2029. 

"Jadi menurut saya, dari proyeksi IMF ini untuk tumbuh 8% itu tidak ada atau mustahil," tegas Awalil.

Proyeksi fiskal, seperti pendapatan, belanja, defisit, dan utang, menunjukkan stabilitas, tetapi mencerminkan kurangnya ruang dan ketahanan fiskal. Pendapatan negara diperkirakan akan stagnan pada persentasenya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kisaran 14,5% dari 2025 hingga 2029. 

Baca Juga: BI di Forum IMF-WB: Kebijakan yang Konsisten Hadapi Ketidakpastian Global

Belanja negara diperkirakan meningkat secara nominal, namun stagnan dalam presentase terhadap PDB hingga 2029 dengan kisaran 17%. 

Selain itu, defisit diperkirakan akan melebar rata-rata hingga tahun 2029, sementara utang pemerintah diproyeksikan meningkat hingga Rp 12.893 triliun pada tahun 2029, dengan persentase terhadap PDB sekitar 40%.

Proyeksi transaksi berjalan juga tidak menunjukkan kinerja yang buruk, tetapi mengindikasikan ketahanan yang lemah jika menghadapi guncangan eksternal yang tak terduga. 

Baca Juga: IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Mentok 5,1%, Airlangga: Kita Belum Keluarkan Jurus

Transaksi berjalan Indonesia diproyeksikan mengalami defisit 1,0% dari PDB pada tahun ini dan melebar menjadi 1,2% pada tahun 2025. 

"Jadi ekonomi Indonesia berdasarkan proyeksi IMF ini sangat rentan, dan jika target Pemerintahan Prabowo ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, harus ada reformasi yang luar biasa," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×