kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

IMF Nilai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Kuat, Tapi Tetap Waspada


Jumat, 09 Agustus 2024 / 05:20 WIB
IMF Nilai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Kuat, Tapi Tetap Waspada
ILUSTRASI. Warga korban gempa mengambil berbagai keperluan logistik di Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).Dana Moneter Internasional (IMF) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 ini sebesar 5%.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund (IMF) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 ini sebesar 5%. Pernyataan ini tertuang dalam laporan World Economic Outlook (WEO) Edisi Agustus 2024.

Akan tetapi, proyeksi IMF ini berada di bawah target pertumbuhan ekonomi yang diusung oleh pemerintah yakni sebesar 5,2%. IMF menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tetap kuat, namun pemerintah harus tetap waspada karena masih terdapat hambatan eksternal.

Risiko eksternal tersebut disebabkan adanya penurunan volatilitas harga komoditas global yang terus menurun akibat guncangan geopolitik. Di samping itu, mitra dagang utama Indonesia juga mengalami perlambatan ekonomi, akibat dampak buruk kondisi keuangan global yang ketat dan berkepanjangan.

Hal ini tentunya akan mengganggu kinerja ekspor Indonesia.

Baca Juga: IMF Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Kuat, Namun Tetap Waspada

IMF juga menyampaikan, kinerja ekonomi Indonesia yang kuat dan bertahan lama tidak lepas dari kebijakan makroekonomi yang bijaksana, namun masih diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan pertumbuhan inklusif secara berkelanjutan.

“Pendapatan per kapita Indonesia tercatat relatif rendah, hal ini menggarisbawahi pentingnya menutup kesenjangan modal manusia, fisik, dan kelembagaan yang tersisa untuk memperkuat pertumbuhan jangka menengah,” tulis laporan tersebut, Kamis (8/8).

Adapun  pendapatan nasional  bruto atau gross national income (GNI) per kapita Indonesia mencapai US$ 4.870 pada 2023. Posisi Indonesia paling rendah dibandingkan negara lain seperti Rusia, yang mencatatkan GNI per Kapita US$ 14.250, China sebesar US$ 13.400. Bahkan Malaysia mencatatkan GNI per kapita jauh di atas Indonesia, yakni US$ 11.970.

Baca Juga: IMF Proyeksi Ekonomi Indonesia 2024 Tetap Tangguh, Begini Respons BI



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×