Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan meningkat pada 2025, namun kemudian berangsur turun hingga tahun 2029.
Adapun rasio utang dari proyeksi IMF ini berdasarkan utang pemerintah secara umum dan secara bruto.
Berdasarkan data General Government Gross Debt dalam Laporan IMF, utang Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 40,7% PDB, kemudian sedikit turun pada 2026 menjadi 40,6% PDB.
Baca Juga: IMF Ramal Rasio Utang Indonesia Naik Tahun Depan, Lalu Akan Terus Turun Hingga 2029
Kemudian, pada tahun 2027, utang Indonesia diperkirakan turun lagi menjadi 40,3% PDB, tahun 2028 sebesar 40,0% PDB dan sebesar 39,6% PDB pada 2029.
"Proyeksi staf IMF didasarkan pada anggaran terkini, ekstrapolasi menggunakan proyeksi PDB nominal (dan komponennya sesuai kebutuhan) dengan penerapan penilaian untuk mencerminkan otoritas kebijakan belanja dan pendapatan dalam jangka menengah," tulis IMF dalam laporannya.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan bahwa utang Indonesia memang akan mengalami peningkatan.
Apalagi, sekitar 16% dari alokasi APBN untuk membayar bunga utang dan sekitar 46% dari APBN digunakan untuk membayar bunga dan pokok utang pada 2025 dan 2026.
Baca Juga: Setelah Dilantik, Prabowo-Gibran Segera Hadapi Sejumlah Tantangan Ekonomi Ini
"Proporsi ini sangat tinggi, sehingga kita perlu berutang untuk berutang untuk bayar bunga dan pokok, dalam konteks ini rasio utang terhadap PDB akan naik dalam beberapa tahun mendatang, sebelum akhirnya turun perlahan. Itu pun jika kita menjalankan disiplin fiskal dengan baik," kata Wijayanto kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).