kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

IMF Proyeksi Rasio Utang Indonesia Naik pada 2025, Ekonom Beberkan Penyebabnya


Jumat, 25 Oktober 2024 / 20:55 WIB
IMF Proyeksi Rasio Utang Indonesia Naik pada 2025, Ekonom Beberkan Penyebabnya
ILUSTRASI. stvgott. IMF memperkirakan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan meningkat pada 2025, namun turun hingga 2029.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda meragukan hitungan IMF yang memproyeksikan rasio utang Indonesia akan mengalami tren penurunan hingga 2029.

Menurutnya, rasio utang Indonesia akan terus mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan pendanaan yang sangat besar, seperti makan bergizi gratis.

Tidak hanya itu, dirinya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2029 masih berada di angka 6% saja, serta inflasi berada di angka 3%. Kemudian, pertumbuhan penerimaan negara juga akan berada di level 9%.

Baca Juga: Diwarisi Lanskap Ekonomi Sulit, Akankah Janji-janji Prabowo Terealisir?

Dengan kondisi tersebut, Huda memperkirakan defisit fiskal era pemerintahan Prabowo Subianto akan melewati 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Hutang akan meningkat, bahkan timnya Prabowo pun pernah berujar bahwa rasio utang terhadap PDB bisa mencapai 50%. Itu berbahaya bagi keuangan kita kelak," katanya.

Akibat utang yang meningkat, Huda memperkirakan program pembangunan akan semakin terkikis dan konsenkuensi terparahnya subsidi BBM akan dicabut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×