Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diproyeksi hanya menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) di tahun 2025. Artinya BI-rate akan turun ke level 5,75% dari posisi saat ini di level 6%.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, ketidakpastian global yang bersumber dari kebijakan inward-looking AS di bawah pemerintahan Donald Trump, kemungkinan besar akan terus berlanjut, setidaknya hingga paruh pertama tahun 2024.
“Hal ini akan membatasi fleksibilitas Fed untuk menurunkan Federal Funds Rate (FFR), sehingga membatasi kemampuan BI untuk menurunkan suku bunga acuan lebih awal,” tutur Josua kepada Kontan, Rabu (16/12).
Baca Juga: Bursa Asia Kompak Anjlok di Pagi Ini (19/12) Terseret Koreksi Wall Street
Sementara BI-rate diramal hanya akan turun 25 bps, Josua meramal FFR akan turun sekitar 50 bps pada tahun 2025.
Sejalan dengan itu, Josua juga memperkirakan tingkat inflasi Indonesia bisa melonjak lebih dari 3%, disebabkan berbagai penyesuaian tarif pajak dan cukai, dan defisit neraca transaksi berjalan (CAD) dapat melebar pada tahun 2025 di tengah kemungkinan Perang Dagang 2.0, sehingga menimbulkan tantangan yang signifikan.
“CAD yang melebar meningkatkan risiko twin deficit, terutama karena kebijakan fiskal 'pro-pertumbuhan' di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, yang selanjutnya membatasi sejauh mana BI dapat menurunkan suku bunga acuan,” ungkapnya.
Selanjutnya: Masa Depan Marcus Rashford di Manchester United: Pergi atau Bertahan?
Menarik Dibaca: Promo Buka Deposito Blu BCA Dapat Bunga Setara 5,25%!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News