kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikappi: Tren Kenaikan Harga Pangan Telah Terjadi di Pasaran


Rabu, 01 Maret 2023 / 22:37 WIB
Ikappi: Tren Kenaikan Harga Pangan Telah Terjadi di Pasaran
ILUSTRASI. Harga pangan: Pedagang menata cabai yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyampaikan bahwa sudah terjadi tren peningkatan harga komoditi pangan di pasaran. Padahal permintaannya belum mengalami kenaikan.

Dimana sekitar tiga pekan menjelang Ramadhan di pasaran biasanya memang belum ada peningkatan permintaan komoditi pangan.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, kenaikan harga pangan terjadi pada komoditas cabai, bawang merah, bawang putih, beras, minyak goreng dan daging sapi.

Untuk cabai sendiri, Abdullah mengatakan rata-rata sudah ada lebih dari Rp50.000 per kilogram. Diantaranya cabai rawit merah sudah menginjak Rp70.000 per kilogram. cabai TW besar sudah diatas Rp55.000 per kilogram.

Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Buka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2023

Tingginya harga cabai menurutnya disebabkan karena faktor cuaca. Di mana curah hujan yang tinggi tentu berdampak pada produksi cabai.

"Beberapa komoditas masih tinggi cabai masih tinggi. Rp70.000 cabai rawit merah, cabai TW sudah di atas Rp55.000. Hampir rata-rata semua cabai di atas Rp50.000," kata Abdullah kepada Kontan.co.id, Rabu (1/3).

Kemudian bawang merah sekarang sudah di angka Rp45.000 per kilogram, bawang putih Rp33.000 per kilogram, daging sapi bahkan mencapai Rp 147.000 per kilogram.

"Ini sebenarnya yang kita khawatirkan selalu terjadi di saat permintaan belum tinggi tapi berapa harga pangan tinggi," katanya.

Maka IKAPPI mendorong pemerintah sebelum memasuki Ramadan untuk segera mengambil upaya mengatasi hal tersebut. Menyediakan komiditi pangan yang melimpah pasaran diharapkan segera dilakukan pemerintah untuk menekan harga yang naik.

Pasalnya, hari ini (1/3) dalam kunjungannya ke Padang Sumatera Barat, Abdullah menyebut MinyaKita masih belum mudah ditemukan di pasar-pasar.

"Kita dorong agar pemerintah bekerja lebih serius untuk melakukan penyetokan di pasar. Karena semakin banyak barangnya maka akan menekan harga. Tapi kalau barangnya nggak banyak harganya pasti akan tinggi," ujarnya.

Dikutip dari akun instagram resmi Badan Pangan Nasional, per 28 Februari kemarin harga cabai merah keriting rata-rata nasional Rp44.982 perkilogram. Adapun harga acuan pembeliannya (HAP) Rp37.000-Rp55.000.

Baca Juga: Siap-siap, Kemendag Prediksi Harga Cabai Bakal Naik Jelang Ramadan

Kemudian cabai rawit merah rata-rata nasional Rp61.668 perkilogram, dimana Kalimantan Utara menjadi wilayah dengan harga cabai rawit merah tertinggi yakni Rp91.000 per kilogram. Sedangkan HAP cabai rawit merah ialah Rp40.000 sampai Rp 57.000 per kilogram.

Bawang merah harga rata-rata nasional Rp36.619 per kilogram, bawang putih rata-rata nasional Rp30.064 per kilogram. minyak goreng curah rata-rata nasional Rp15.075 per liter.

Beras medium rata-rata nasional Rp11.881 per kilogram. Telur ayam ras rata-rata nasional Rp27.929 per kilogram di mana HAP Rp27.000 per kilogram. Daging ayam ras rata-rata nasional Rp34.087 per kilogram dan daging sapi harga rata-rata nasional Rp134.820/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×