Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) kian jauh dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 yang sebesar US$ 80 per barel. Menurut data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada April lalu telah mencapai US$ 123,36 per barel.
Harga minyak mentah itu merangkak sebesar US$ 10,29 per barel bila dibandingkan dengan Maret lalu. Kementerian ESDM mengatakan, kenaikan harga minyak Indonesia ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional.
Beberapa faktor yang disinyalir menjadi penyebabnya adalah ketegangan politik yang berkepanjangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya perang di Libya. Selain itu, kerusuhan terkait pemilihan presiden di Nigeria serta ketegangan yang terjadi di Yaman, Bahrain, Syria dan Sudan, juga memicu lonjakan harga minyak. Sebab, keteganan politik ini menimbulkan kekhawatiran pasar atas stabilitas pasokan minyak mentah dari kawasan tersebut.
Ke depannya, Kementerian ESDM memprediksikan, harga minyak mentah masih tinggi akibat permintaan yang besar dari kawasan Asia Pasifik. Maklum, pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut sedang tinggi. China diperkirakan akan membutuhkan minyak sebesar 0,9 juta barel. Tingginya pertumbuhan ekonomi India pun diakui yang mendorong peningkatan permintaan jet fuel dan kerosene. Selain itu, permintaan Jepang juga akan membumbung tinggi pasca gempa dan tsunami.
Faktor lainnya menurunnya stok minyak komersial AS. Berdasarkan data minggu terakhir Energy Information Administration(EIA) AS, stok gasoline turun 11,1 juta barel dan stok distillate fuel turun 7 juta barel bila dibandingkan data awal April 2011.
Disisi lain, Kementerian ESDM memperkirakan, pasokan dari OPEC belum bisa mengganti hilangnya pasokan minyak mentah dari Libia. Kementerian ESDM memperkirakan, produksi minyak OPEC akan surut hingga 1 juta barel per hari.
OPEC dalam laporan bulan April 2011 memperkirakan, tingkat konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 87,9 juta barel per hari atau meningkat 1,4 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010. Hal tersebut diyakini, ditopang oleh tingginya permintaan produk minyak pada kuartal I 2011 di saat musim dingin serta pertumbuhan permintaan minyak dari negara Non OECD Asia khususnya permintaan minyak India yang diperkirakan naik hingga 3,5% pada tahun 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News