kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hore! ada sembilan wilayah masuk zona risiko rendah corona di Jawa Timur


Jumat, 26 Juni 2020 / 00:00 WIB
Hore! ada sembilan wilayah masuk zona risiko rendah corona di Jawa Timur


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

Namun dari sisi tingkat kematian akibat corona di Jawa Timur lebih tinggi yakni mencapai 764 orang atau setara dengan  7,25% dari total kasus positif. 

Sementara kematian akibat corona di Jakarta pada periode yang sama tercatat 608 orang atau 5,73% dari total kasus positif.

Karena itulah dalam kunjunga kerja di Jawa Timur, Presiden Joko Widodo mengajak serta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusbandio, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. '

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambut kunjungan presiden di dampingi oleh pejabat provinsi maupun kepala daerah di Jawa Timur.

Pada kunjungan kerja itu Presiden menyempatkan diri untuk mendengarkan paparan Wali Kota Madiun Maidi dalam upaya penanganan virus corona di wilayahnya yakni di Kota Madiun. Maidi menyampaikan cara penanganan yang bersifat lokal melibatkan masyarkat untuk berpartisipasi dalam mencegah penyebaran dan penularan penyakit menular pernafasan ini. 

Presiden memberikan ucapan selamat karena Madiun pada posisi risiko yang sangat rendah dibandingkan dengan wilayah lain. Presiden juga meminta agar daerah-daerah yang lain menerapkan strategi intervensi berbasis lokal.

"Ini betul-betul diperkuat, yaitu berkaitan dengan manajemen di kampung, desa, Rukun Warga (RW), maupun pondok pesantren. Saya kira kalau kita intervensinya berbasis lokal seperti yang tadi disampaikan oleh Pak Walikota akan lebih mudah untuk dikendalikan," ungkap Presiden seperti dikutip laman Setkab.go.id.

Presiden Joko Widodo juga berpesan kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota agar setiap membuat kebijakan atau policy selalu merujuk kepada data sains dan juga saran dari saintis.

"Jangan kita membuat kebijakan, membuat policy tanpa melihat data, tanpa mendengarkan saran dari para pakar, ini berbahaya. Minta masukan dari pakar epidemologi, minta saran dari pakar-pakar perguruan tinggi,” tutur Presiden saat memberikan arahan terkait Penanganan Covid-19, di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (25/6).

SELANJUTNYA>>>




TERBARU

[X]
×