kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Holding Defend ID Ajukan PMN Sebesar Rp 3 Triliun untuk 4 BUMN


Rabu, 15 Juni 2022 / 19:06 WIB
Holding Defend ID Ajukan PMN Sebesar Rp 3 Triliun untuk 4 BUMN
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan pameran produk Defend ID sebelum meluncurkan Holding dan Program Strategis Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (Defend ID), di Hanggar PT PAL, Surabaya, 20 April 2022.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Holding Defend ID mengajukan permohonan untuk Penyetaraan Modal Negara (PMN) dengan total Rp 3 triliun, untuk empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pagu indikatif tahun anggaran 2023.

Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan, pengajuan PMN  penguatan modal investasi ini untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penguasaan teknologi Holding Defend ID, dan juga untuk mendukung modernisasi serta pemenuhan essential ferce 100% pada 2024.

Adapun, terdapat empat fasilitas yang akan dibiayai oleh PMN ini, diantaranya pembangunan fasilitas radar nasional oleh PT LEN Industri (Persero) sebesar Rp 347 miliar, dan pembangunan fasilitas galangan kapal baru dan peningkatan kapasitas oleh  PT. PAL Indonesia (Persero) Rp 890 miliar.

Kemudian, peningkatan kapasitas produksi pesawat N219, CN235 dan revitalisasi fasilitas pendukung produksi Rp 900 miliar oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero). Peningkatan kapasitas produksi munisi kaliber kecil sedang dan besar, modernisasi lini produksi senjata serta medium tank dan ranpur Rp 843 miliar oleh PT Pindad (Persero).

Baca Juga: Kementerian BUMN Ajukan PMN Sebesar Rp 73,2 Triliun untuk 10 BUMN pada 2023

Bobby menjelaskan, latar belakang usulan PMN tersebut adalah untuk memperkuat stabilitas politik hukum dan HAM,  percepatan modernisasi Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia, dan untuk peningkatan kontribusi industri pertahanan dalam negeri.

“Kontribusi indhan dalam negeri terhadap pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional di atas 50% dari anggaran belanja Kemenhan pada 2024,” jelas Bobby saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6).

Selain itu, jika dilihat dari industri pertahanan dalam negeri, saat ini belum terjadi ekosistem industri pertahanan yang terintegrasi. Sehingga Holding dari industri pertahanan mampu membangun kolaborasi inovasi nasional dan pembentukan ekosistem industri yang mandiri dan kuat.

Baca Juga: Pemerintah Usulkan Suntikan Modal ke BUMN Rp 69,82 Triliun Tahun Depan

Kemudian, penguatan modal investasi juga dibutuhkan karena industri pertahanan diperkirakan akan menyumbang 5,8%-5,9% Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023. Serta, perlunya meningkatkan fasilitas produksi dan penguasaan teknologi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×