kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hingga Akhir 2023, Neraca Transaksi Berjalan Diperkirakan Defisit 0,28% dari PDB


Kamis, 14 Desember 2023 / 16:29 WIB
Hingga Akhir 2023, Neraca Transaksi Berjalan Diperkirakan Defisit 0,28% dari PDB
ILUSTRASI. Suasana di terminal petikemas pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (20/8). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/08/2018


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca transaksi berjalan atau current account Indonesia masih akan mencatatkan defisit hingga akhir tahun 2023.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, neraca transaksi berjalan akan defisit 0,28% hingga 0,00% dari produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun 2023. Meski begitu, Ia menilai defisit transaksi berjalan ini masih terkendali.

“Kami mengantisipasi current account akan mencatat defisit kecil sebesar 0,28% hingga 0,00% dari PDB pada tahun 2023, dibandingkan dengan surplus 0,96% dari PDB pada tahun 2022,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (14/12).

Perkiraan defisit tersebut lanjutnya, akan mendukung apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga akhir tahun 2023. 

Baca Juga: Surplus Neraca Dagang di November 2023 Diperkirakan Menyusut, Ini Alasannya

Oleh karena itu, Ia memperkirakan nilai tukar rupiah akan ditutup pada kisaran Rp15.200 - Rp15.400 per dolar AS, menyusul pergeseran sikap The Fed yang lebih dovish.

Di sisi lain, Josua juga menilai kinerja ekspor akan melambat hingga akhir tahun karena dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas akibat melemahnya permintaan global, juga diperkirakan akan diimbangi oleh kinerja impor yang relatif kuat.

“Ketahanan ini disebabkan oleh kekuatan ekonomi domestik yang bertahan, didorong oleh inflasi yang terkendali, permintaan yang kuat, dan kelanjutan Proyek Strategis Nasional,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×