kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Surplus Neraca Dagang di November 2023 Diperkirakan Menyusut, Ini Alasannya


Kamis, 14 Desember 2023 / 15:57 WIB
Surplus Neraca Dagang di November 2023 Diperkirakan Menyusut, Ini Alasannya
ILUSTRASI. surplus dagang di bulan November 2023 diproyeksi ada di kisaran US$ 2,7 miliar hingga US$ 3 miliar.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan masih mencatatkan surplus pada November 2023. Meski begitu nilainya akan melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita memperkirakan, surplus dagang akan ada di kisaran US$ 2,7 miliar hingga US$ 3 miliar. Surplus ini lebih rendah dibanding surplus pada Oktober yang tercatat sebesar US$ 3,48 miliar.

“Neraca dagang November masih akan mencatatkan surplus, namun lebih rendah dibanding bulan Oktober,” tutur Ronny kepada Kontan.co.id, Kamis (14/12).

Penurunan surplus ini kata Ronny, diakibatkan karena adanya meningkatnya impor. Ia mencatat, data pertumbuhan kuartal III 2023 lalu memperlihatkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur semakin positif, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut sebagai pertanda bahwa aktivitas sektor manufaktur semakin dinamis.

Baca Juga: Aktivitas Impor Meningkat, Surplus Neraca Perdagangan November 2023 akan Menurun

Meski begitu, pertumbuhan sektor manufaktur tersebut akan meningkatkan kinerja impor, khususnya pada bahan penolong dan barang setengah jadi diperkirakan akan ikut meningkat.

“Ini karena sebagian besar input untuk sektor manufaktur kita berupa bahan penolong dan barang setengah jadi yang diimpor,” jelasnya.

Di sisi lain, Ronny juga menilai, data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia masih berkisar di atas 50 dan tercatat semakin membaik dibanding bulan sebelumnya. Artinya, sektor manufaktur Indonesia masih ekspansif.

Selain itu, kenaikan impor diperkirakan lebih besar jika dibandingkan kenaikan ekspor. Alhasil, surplus neraca perdagangan pun mengalami penyusutan.

Ia memperkirakan, kinerja ekspor pada November 2023 akan di kisaran US$ 23 miliar hingga US$ 23,5 miliar. Di mana, proyeksi ini naik 5,47% dibanding kinerja  ekspor di bulan sebelumnya.

Sementara kinerja impor akan ada di kisaran US$ 20 miliar hingga US$ 20,5 miliar. Proyeksi tersebut naik 9,8% dibanding realisasi impor di bulan Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×