Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memberikan enam pesan kepada pemerintah di tengah peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang diwarnai dengan masih maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tanah air.
“Apindo memandang bahwa solusi atas maraknya PHK harus dirangkai dalam agenda besar penciptaan lapangan kerja yang menyentuh akar permasalahan,” ujar Shinta Widjaja Kamdani, Ketua Apindo kepada KONTAN, Kamis (1/5).
Shinta menyebutkan, terdapat enam hal yang perlu ditekankan pemerintah dalam menyikapi maraknya PHK ini, pertama, menjaga kepastian hukum dan iklim usaha yang sehat agar pelaku usaha tetap dapat menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
Baca Juga: Ada Ancaman Gelombang PHK, Apindo Minta Pemerintah Perhatikan Sektor Padat Karya
Kedua, memastikan formulasi kenaikan upah minimum yang proporsional terhadap produktivitas dan kondisi ekonomi riil. Ketiga, medorong insentif yang mendukung industri padat karya, khususnya dalam menurunkan biaya produksi dan mendorong permintaan domestik.
Keempat, mengendalikan impor ilegal dan menjaga daya beli masyarakat sebagai mesin utama permintaan dalam negeri. Kelima, meningkatkan, investasi pada upskilling dan reskilling tenaga kerja, agar SDM Indonesia tetap relevan di tengah perubahan struktur industri dan teknologi.
“Keenam, menjamin Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang kompetitif, melalui kebijakan yang efisien, ramah usaha, dan berpihak pada penyerapan tenaga kerja,” sebutnya.
Baca Juga: PHK Terus Berlanjut, Apindo Sebut 2 Bulan Pertama 2025 Sudah 40.000 Pekerja Kena PHK
Untuk itu, lanjut Shinta, semua elemen bangsa mulai dari pemerintah, dunia usaha, pekerja maupun masyarakat perlu bergerak dalam satu irama untuk menghadapi tantangan ini.
“Apindo bakal berperan aktif dalam Satuan Tugas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi Pemutusan Hubungan Kerja, dan berharap bisa menjadi ruang sinergi yang konkret untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan, memperluas kesempatan kerja, dan menjaga keberlangsungan usaha di tengah berbagai tekanan dan tantangan yang ada,” pungkasnya.
Baca Juga: Soal Pungli Ormas di Pabrik Subang, Apindo Soroti Urgensi Perlindungan Hukum
Selanjutnya: Prospek Industri Sawit Cerah, Ini Rencana Bisnis Cisadane Sawit Raya (CSRA) di 2025
Menarik Dibaca: Ini Peluang dan Tantangan dari Indonesia yang Mendapat Pengenaan Tarif Resiprokal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News