kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harga Pangan Pokok Naik Jelang Ramadan, Pengamat: Pastikan Distribusi Lancar


Minggu, 25 Februari 2024 / 19:23 WIB
Harga Pangan Pokok Naik Jelang Ramadan, Pengamat: Pastikan Distribusi Lancar
ILUSTRASI. Jelang bulan ramadan harga sejumlah bahan pangan pokok seperti beras hingga minyak goreng kompak naik. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/02/2024


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang bulan ramadan harga sejumlah bahan pangan pokok seperti beras hingga minyak goreng kompak naik. 

Merespon hal ini, Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE), Eliza Mardian mengatakan bahwa kenaikan harga ini merupakan siklus tahunan karena tingginya permintaan jelang ramadan dan lebaran. 

Untuk itu, Eliza meminta pemerintah melakukan berbagai langkah mitigasi lonjakan harga yang lebih tinggi ke depan. 

"Jangka pendek yang harus dilakukan pemerintah adalah memastikan kelancaran distribusi dan pengawasan yang ketat," kata Eliza pada Kontan.co.id, Minggu (25/2). 

Baca Juga: Kenaikan Harga Pangan dan Energi akan Sulitkan Masyarakat Kelas Menengah Bawah

Eliza menegaskan bahwa distribusi pangan menentukan harga di tingkat hilir yaitu konsumen. Terlebih yang menyalurkan produk pertanian adalah perantara. 

Menurutnya, struktur pasar komoditas pertanian Indonesia cenderung oligopsoni atau memiliki sedikit pembeli di tingkat petani dan oligopoli atau banyak produsen di tahapan selanjutnya inilah yang berpotensi menyebabkan asimetris informasi termasuk harga. 

"Sehingga hal ini dapat merugikan konsumen dan petani. Makanya itu (distribusi) mesti diawasi," jelas Eliza. 

Sementara, dalam jangka menengah dan panjang, pemerintah harus memulai menyusun database permintaan dan penawaran di semua sentra produksi pangan termasuk perikanan dan peternakan. 

Dengan data tersebut, pemerintah dapat memantau  stok dan mengatur distribusi agar merata untuk menekan disparitas harga antar daerah. 

Baca Juga: Waspadai Efek Kenaikan Harga Pangan dan Energi Secara Bersamaan

Melansir data Panel Harga, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (25/2), hampir semua komoditas mengalami kenaikan harga. 

Harga beras premium naik tipis 0,25% menjadi Rp 16.300/kg, beras medium naik 0,21% menjadi Rp 14.250/kg, kedelai naik 0,53% menjadi Rp 13.320/kg, bawang merah naik 0,47% menjadi Rp 34.210/kg dan bawang putih naik 0,18% menjadi Rp 38.780/kg. 

Sementara beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya adalah cabai rawit merah turun 0,94% menjadi Rp 64.040/kg, gula turun 0,06% menjadi Rp 17.580/kg dan jagung turun 0,46% menjadi 8.730/kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×