kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Goreng Kemasan Meroket, Minyak Goreng Bersubsidi Malah Langka


Jumat, 25 Maret 2022 / 15:18 WIB
Harga Minyak Goreng Kemasan Meroket, Minyak Goreng Bersubsidi Malah Langka
ILUSTRASI. Warga antre membeli minyak goreng curah di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (23/3/2022). Harga Minyak Goreng Kemasan Meroket, Minyak Goreng Bersubsidi Malah Langka


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Polemik minyak goreng belum kunjung usai. Muncul kembali fenomena kelangkaan terhadap minyak goreng bersubsidi.

Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengumumkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dicabut dan menyerahkan ke mekanisme pasar.

Kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan mewajibkan industri menyediakan minyak curah dengan patokan harga tertinggi Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Namun yang terjadi di pasar tradisional justru sebaliknya. Harga minyak bersubsidi setelah HET minyak goreng dicabut alami kenaikan hingga Rp 20.000 per liter dari sebelumnya Rp 16.000 per liter dan alami kelangkaan di pasar.

Baca Juga: Aprindo Sebut Pengusaha Distribusikan Minyak Goreng Kemasan ke 47.000 Ritel Modern

“Jika memang ada penurunan harga dimana harga subsidi dari pemerintah Rp 14.000 per liter tapi ternyata masih banyak pedagang yang sudah ngambil di atas itu harganya,” jelas Sekretaris Jendral Ikappi, Reynaldi Sarijowan melalui pesan tertulis yang diterima kontan.co.id Jum’at (25/3).

Reynaldi mengklaim kenaikan harga minyak goreng subsidi dikarenakan adanya ketersendatan dalam distribusi dari hulu sehingga kelangkaan terhadap minyak goreng subsidi atau curah ini terjadi di hilir atau di pasar.

Dia menjelaskan pasar biasanya mendapatkan pasokan minyak goreng lima kali per tangki dalam seminggu, namun sejak adanya kebijakan subsidi baru pasar hanya mendapatkan pasokan minyak goreng 2 kali bahkan satu kali seminggu per tangkinya.

“Tentu pendistribusian ini harus segera ditangani pemerintah. Kalau tidak konsumen maupun pedagang akan alami kesulitan,” jelas Reynadi.

Baca Juga: Penyimpangan Ekspor Minyak Goreng Diduga Dilakukan 8 Perusahaan Besar




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×