kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga gula tinggi, ini yang akan dilakukan Kemendag


Selasa, 28 April 2020 / 17:38 WIB
Harga gula tinggi, ini yang akan dilakukan Kemendag
Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.Harga gula di pasar tradisional sudah menembus Rp 18.000 per kg. Angka ini jauh lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) gula yang sebesar Rp 12.500 per kg. Melihat tingginya harga ini, maka Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memangkas rantai distribusi gula.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pemangkasan tersebut dilakukan dengan menyalurkan gula dari produsen langsung ke retail modern melalui distributor yang terafilisasi dengan retail modern tersebut.

Baca Juga: Pemerintah diminta optimalkan Dewan Ketahanan Pangan jamin stok di tengah pandemi

"Saya telah menghimbau bagi produsen-produsen yang telah menerima penugasan untuk langsung melepas ke retail modern, bekerja sama juga dengan para distributornya dan juga mengakomodir pasar tradisional," ujar Agus dalam konferensi pers, Selasa (28/4).

Sebelumnya, pemerintah memang sudah menugaskan beberapa produsen gula rafinasi untuk mengalihkan 250.000 ton gula rafinasi menjadi gula kristal putih (GKP).

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto menerangkan, sampai saat ini sudah ada sekitar 99.000 ton GKP yang diolah dari 250.000 ton gula rafinasi yang ditugaskan. Namun, ternyata jumlah tersebut belum berhasil menurunkan harga gula di pasar karena jumlah konsumsi yang besar.

Baca Juga: Kemendag: Harga di pelelangan yang tinggi jadi penyebab harga gula mahal

Karena itu, dia berpendapat kebijakan untuk memperpendek jalur distribusi ini akan mempermudah pemerintah untuk mengontrol harga gula. Apalagi, dia berpendapat retail modern memiliki kemampuan untuk mengendalikan harga sesuai HET di seluruh wilayah di Indonesia.

Tak hanya retail modern, Suhanto pun memastikan gula yang diproduksi ini akan sampai ke pasar tradisional.

"Pasar tradisional juga harus diisi dengan distributor yang kami kendalikan tadi. Artinya tidak ada lagi jalur dari D-1 [distributor 1], D-2, D3, karena ternyata yang terjadi saat ini seperti itu, sehingga ujungnya harganya mahal," kata Suhanto.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Beberapa daerah defisit beras, cabe, bawang, gula dan telur

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengatakan saat ini terjadi disparitas harga gula di pasar tradisional dan modern. Menurut dia, gula yang disalurkan ke pasar tradisional tersebut sudah melalui beberapa distributor sehingga memicu tingginya harga gula.

"Oleh karena itu disepakati bahawa sisa penugasan gula rafinasi yang jumlahnya masih 160.000 ton itu akan disalurkan melalui retail modern sehingga harga di pasar bisa sesuai HET. Namun tidak melupakan pasar tradisional sehingga nanti ada pengaturan-pengaturan untuk pasar tradisional," kata Listyo.

Diharapkan, dengan upaya ini, harga gula bisa segera sesuai dengan HET yakni sebesar Rp 12.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×