kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.691   -16,00   -0,10%
  • IDX 8.436   40,94   0,49%
  • KOMPAS100 1.175   6,96   0,60%
  • LQ45 858   4,04   0,47%
  • ISSI 292   1,46   0,50%
  • IDX30 447   2,54   0,57%
  • IDXHIDIV20 515   2,05   0,40%
  • IDX80 132   0,68   0,52%
  • IDXV30 139   0,47   0,34%
  • IDXQ30 142   0,63   0,44%

Harga elpiji dan listrik dorong inflasi September


Rabu, 01 Oktober 2014 / 11:28 WIB
Harga elpiji dan listrik dorong inflasi September
ILUSTRASI. Panen hasil benih jagung super hibrida produksi BISI.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) dan tarif dasar listrik membuat tekanan inflasi pada September 2014 membesar. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi September 2014 terbesar terjadi di komoditas perumahan, seperti air, listrik, gas, dan bahan bakar. 

Dari total inflasi bulanan pada September 2014 yang sebesar 0,27%, sektor perumahan mengalami inflasi sebesar 0,77%. "Ini akibat kenaikan harga elpiji dan listrik," kata Ketua BPS Suryamin, Rabu (1/10).

BPS mencatat besarnya kenaikan harga barang dan jasa (inflasi) pada September 2014 mencapai sebesar 0,27%. Untuk inflasi tahun kalender sebesar 3,71% dan inflasi tahunan (YoY) sebesar 4,53%.

Pada September 2014, inflasi inti mencapai 0,29%. "Dibanding inflasi 6 tahun terakhir, inflasi September 2014 adalah terendah ketiga. Ini masih cukup rendah, cukup terkendali," kata Suryamin.

Pada 2009, inflasi September tercatat 1,05%, September 2010 sebesar 0,44%, September 2011 sebesar 0,27%, September 2012 sebesar 0,01%, dan September 2013 mengalami deflasi sebesar 0,35%. 

Menurut Suryamin, inflasi tertinggi terjadi di kota Pangkalpinang sebesar 1,29%. Sedangkan inflasi terendah di Kota Gorontalo sebesar 0,03%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×