kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.202   60,78   0,85%
  • KOMPAS100 1.106   11,13   1,02%
  • LQ45 878   12,09   1,40%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,48   1,46%
  • IDXHIDIV20 540   5,30   0,99%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,17   0,13%
  • IDXQ30 149   1,68   1,14%

Harga Daging dan Telur Ayam Naik Usai Inflasi Beras Mulai Melemah


Selasa, 02 April 2024 / 03:10 WIB
Harga Daging dan Telur Ayam Naik Usai Inflasi Beras Mulai Melemah
ILUSTRASI. Peternak menunjukkan telur ayam ras di Desa Gribig, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/3/2024). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Spt.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras pada Maret 2024 masih mengalami inflasi secara bulanan sebesar 2,06%, dan memberikan andil inflasi sebesar 0,9%. Meski begitu, inflasi pada beras sudah mulai melemah.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, mulai melemahnya inflasi pada komoditas beras seiring dengan kegiatan panen raya yang akan meningkatkan produksi beras.

Ia menjelaskan, harga beras masih mengalami inflasi karena mundurnya masa tanam, yang diikuti masa panen, sehingga berdampak pada pola pembentukan harga beras.

Melihat ke belakang, pada awal tahun 2023, yang mana pada periode tersebut harga beras sempat mengalami inflasi secara bulanan yang cukup tinggi yakni pada Januari hingga Maret 2023.

Baca Juga: BPS Sebut Inflasi Maret 2024 Paling Banyak Disumbang Komponen Harga Bergejolak

Pada April 2023 hingga Maret 2024 inflasi beras sempat naik tinggi di September 2023 saat terjadi El Nino dan juga adanya pembatasan ekspor global oleh negara lain. Ini juga menyebabkan tekanan harga di tingkat global.

“Namun secara bertahap inflasi beras cukup mereda, dan kembali tinggi di Februari 2024 sebelum terjadinya panen raya. Dan pada Maret 2024 tekanan inflasi beras mulai melemah seiring mulainya panen raya,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (1/4).

Meski begitu, saat kenaikan harga beras mulai reda, kini telur dan daging ayam ras jadi penyumbang andil inflasi pada Maret 2024.

Amalia menambahkan, harga telur dan daging ayam ras masih mengalami inflasi yang tinggi bahkan meningkat dari bulan sebelumnya. Penyebabnya adalah meningkatnya permintaan pada Ramadan.

Meski meningkat, Amalia menyebut ada harapan harga daging dan telur ayam bisa turun. Hal ini disebabkan oleh produksi jagung yang meningkat pada Maret 2024.

Sebagai informasi, Jagung merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan pakan ternak. Saat harga jagung turun, diharapkan biaya di tingkat peternak akan berkurang sehingga menurunkan harga daging dan telur ayam.

"Seiring peningkatan produksi jagung pada Maret 2024, harga pakan mengalami penurunan dan diharapkan akan berdampak pada harga pakan ternak dan harga daging ayam ras maupun telur ayam ras pada bulan-bulan berikutnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Harga Beras Stabil pada Minggu Keempat Maret, BPS: Puncak Produksi Terjadi April

Untuk diketahui, kondisi inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,52% secara bulanan alias month on month (MoM), atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Februari 2024 yang sebesar 0,37% MoM.

Pada Maret 2024 secara tahunan terjadi inflasi 3,05% secara tahunan atau year on year (YoY). Sedangkan inflasi secara tahun kalender (Maret 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 0,93% year to date (YtD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×