kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harga Beras Merangkak Naik Rp 15.175 Per Kg, Sri Mulyani Khawatir Inflasi Naik


Kamis, 22 Februari 2024 / 18:54 WIB
Harga Beras Merangkak Naik Rp 15.175 Per Kg, Sri Mulyani Khawatir Inflasi Naik
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani khawatir inflasi bakal kembali naik di tengah harga beras yang tinggi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah mulai khawatir kenaikan harga beras yang saat ini sedang terjadi akan mengerek inflasi kembali meningkat. Tercatat, hingga 21 Februari 2024 harga beras sudah naik mencapai Rp 15.175 per kilogram (kg).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, memang saat ini inflasi domestik masih tercatat lebih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara maju. Dalam hal ini inflasi Januari tercatat sebesar 2,57%.

“Meskipun begitu kita juga waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date (ytd). Hingga tanggal 21 Februari telah mencapai rata-rata harga di Rp 15.175, ini yang memberikan kontribusi terhadap inflasi volatile food di dalam headline inflasi kita,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (22/2).

Baca Juga: Kenaikan Harga Pangan Bersifat Sementara, Tak Akan Membuat BI Kerek Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani mencatat, saat ini beberapa harga pangan lainnya saat ini juga masih menunjukkan kenaikan harga. Misalnya pada komoditas bawang putih sebesar 1,9% ytd, cabai cabai merah 17% ytd, daging ayam 2,2% ytd, dan telur ayam 3,9% ytd.

Dengan kenaikan harga beberapa kebutuhan pangan tersebut juga menjadi kekhawatiran pemerintah, mengingat sebentar lagi akan memasuki momentum puasa.

“Maka volatile food harus bisa segera distabilkan. Agar headline  inflasi kita masih bisa terjaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju juga mengalami penurunan,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×