kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Beras Merangkak Naik Rp 15.175 Per Kg, Sri Mulyani Khawatir Inflasi Naik


Kamis, 22 Februari 2024 / 18:54 WIB
Harga Beras Merangkak Naik Rp 15.175 Per Kg, Sri Mulyani Khawatir Inflasi Naik
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani khawatir inflasi bakal kembali naik di tengah harga beras yang tinggi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah mulai khawatir kenaikan harga beras yang saat ini sedang terjadi akan mengerek inflasi kembali meningkat. Tercatat, hingga 21 Februari 2024 harga beras sudah naik mencapai Rp 15.175 per kilogram (kg).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, memang saat ini inflasi domestik masih tercatat lebih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara maju. Dalam hal ini inflasi Januari tercatat sebesar 2,57%.

“Meskipun begitu kita juga waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date (ytd). Hingga tanggal 21 Februari telah mencapai rata-rata harga di Rp 15.175, ini yang memberikan kontribusi terhadap inflasi volatile food di dalam headline inflasi kita,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (22/2).

Baca Juga: Kenaikan Harga Pangan Bersifat Sementara, Tak Akan Membuat BI Kerek Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani mencatat, saat ini beberapa harga pangan lainnya saat ini juga masih menunjukkan kenaikan harga. Misalnya pada komoditas bawang putih sebesar 1,9% ytd, cabai cabai merah 17% ytd, daging ayam 2,2% ytd, dan telur ayam 3,9% ytd.

Dengan kenaikan harga beberapa kebutuhan pangan tersebut juga menjadi kekhawatiran pemerintah, mengingat sebentar lagi akan memasuki momentum puasa.

“Maka volatile food harus bisa segera distabilkan. Agar headline  inflasi kita masih bisa terjaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju juga mengalami penurunan,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×