Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Gubernur Banten dan seluruh jajaran Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Satgas Covid-19) Banten menekankan pentingnya upaya-upaya yang lebih intensif dalam menangani laju penyebaran Covid-19 di seluruh wilayah Banten.
Salah satunya dengan membangun sinergi antara Pemerintah Daerah dan seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menekan mobilisasi masyarakat.
“Saya kira pada hari ini saya sudah semakin jelas, yang pertama yang saya minta seperti tadi oleh Menteri Dalam Negeri untuk menekan mobilisasi ini perlu adanya upaya-upaya yang lebih intensif yaitu membangun sinergi antar Pemda (Pemerintah Daerah) dengan seluruh Forkopimda," tegas Wapres, Rabu (14/7).
Lebih lanjut Wapres menegaskan agar seluruh jajaran pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Banten dapat segera menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri tahun 2021 mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali dengan membuat surat edaran penjabaran teknis dari instruksi tersebut.
Baca Juga: BIN lakukan vaksinasi door to door tiru pelaksanaan sejumlah negara
Sehingga, masyarakat dapat memiliki pegangan aturan teknis untuk dijalankan dan pembuatan posko-posko penanganan Covid-19 di desa dapat lebih dimasifkan.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menuturkan pentingnya konsolidasi data ketersediaan vaksinasi. Menurutnya, koordinasi dan sinkronisasi data dengan berbagai pihak yang menangani vaksinasi diperlukan agar upaya akselerasi pemberian vaksinasi kepada masyarakat semakin optimal.
“Yang menurut saya penting mengenai konsolidasi data, jangan sampai di sini tidak ada, di sini berlebih,” tegas Wapres.
Di sisi lain, Wapres juga memberikan arahan kepada Gubernur, Walikota dan Bupati Banten untuk segera merealisasikan kegiatan penanganan Covid-19 yang berbasis anggaran, sehingga masyarakat yang terdampak Covid-19 tertangani dengan baik. Ia juga meminta partisipasi aktif dari para tokoh agama agar hambatan-hambatan sosial di masyarakat dalam menangani Covid-19 dapat tertangani tengan baik. “Penyerapan anggaran supaya dioptimalkan,” pintanya.
Terkait pembatasan di Pesantren, Wapres mengimbau agar arus masuk dan keluar pesantren dapat dibatasi mengingat tingginya risiko penularan yang tinggi kepada para santri. Ia pun berharap apabila laju penyebaran Covid-19 ini dapat dikendalikan dengan baik, maka ke depannya seluruh masyarakat dapat beraktivitas kembali secara normal.
Baca Juga: Tercapainya herd immunity di Indonesia masih sangat jauh, ini penjelasannya
“Mudah-mudahan pertemuan hari ini bisa membuat langkah-langkah yg ke depan lebih baik lagi dan terima kasih atas perhatiannya dalam rangka kepentingan seluruh masyarakat untuk membawa keadaan yang lebih nyaman, lebih enak kondisi yang baik sehingga kita bisa kembali normal seperti biasa lagi," pungkas Wapres.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa diperlukan rapat antara Gubernur, Walikota dan Bupati Banten dengan jajaran Forkopimda untuk menyepakati strategi penanganan Covid-19 secara intensif di wilayah Banten. Ia menilai, kunci keberhasilan penerapan PPKM Daruat Covid-19 ini adalah sinergi antara kepala daerah setempat, TNI, Polri, Kejaksaan dan organisasi vertical.
“Hanya saran kami Bapak, saran kami juga mungkin kepada Bapak Gubernur, rekan-rekan Bupati dan Walikota rapat ini betul-betul dilaksanakan secara intens, tidak hanya sekedar dua minggu sekali, atau seminggu sekali, dilakukan 2-3 hari sekali,” tutur Tito.
Baca Juga: Tingkatkan kesejahteraan dan perekonomian nasional, begini arahan wapres
Sementara, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono pada kesempatan yang sama juga menguraikan beberapa langkah strategis untuk akselerasi penanganan Covid-19.
“Hal yang harus dilakukan adalah testing dan tracing harus terus ditingkatkan dan dilaporkan, kemudian tes harus dipriotaskan bagi suspek (orang yang bergejala) maupun kontak erat, penambahan atau konversi tempat tidur di Rumah Sakit hingga 40% dari tempat tidur rumah sakit, semua rumah sakit wajib mengisi status ketersediaan oksigen melalui aplikasi SIRS online supaya tidak kekurangan oksigen dan cakupan vaksin harus terus diakselerasi hingga mencapai 1 juta dosis vaksinasi per hari,” ungkapnya.
Selanjutnya: Disiplin menerapkan protokol ketika bertemu keluarga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News