kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hadapi gejolak minyak, pemerintah siapkan tiga jurus


Senin, 07 Maret 2011 / 17:27 WIB
Hadapi gejolak minyak, pemerintah siapkan tiga jurus
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pancatatan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menyiapkan tiga jurus mengatasi kenaikan harga minya mentah dunia yang kini telah mencapai angka di atas US$ 100 per barel. Salah satunya adalah meningkatkan produksi minyak mentah untuk mengurangi beban impor.

Selain itu, pemerintah akan menghemat dan mempercepat diversifikasi energi. "Itu harus terus dilakukan. Program-program geothermal, program-program terkait penggunaan BBM oleh PLN (perusahaan Listrik Negara) itu harus segera mungkin dikurangi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Senin (7/3).

Sebelumnya, Hatta mengaku telah memimpin rapat terkait proyek 10.000 Megawatt agar penggunaan batubara sebisa mungkin untuk dipercepat. Langkah ketiga dengan mengupayakan penghematan penggunaan anggaran. Langkah ini dilakukan jika harga minyak mentah memang benar-benar tinggi.

Menurut Hatta, setiap kenaikan harga minyak akan mempengaruhi terhadap subsidi. Nah, jika beban subsidi meningkat maka akan membebani APBN 2011.

Hatta mengatakan pemerintah bakal merevisi asumsi makronya. Pada APBN 2011, asumsi harga ICP dipatok pada angka US$80 per barel. Saat ini, harga minyak mentah sudah melebihi US$ 100 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×