kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hadapi gejolak minyak, pemerintah siapkan tiga jurus


Senin, 07 Maret 2011 / 17:27 WIB
Hadapi gejolak minyak, pemerintah siapkan tiga jurus
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pancatatan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menyiapkan tiga jurus mengatasi kenaikan harga minya mentah dunia yang kini telah mencapai angka di atas US$ 100 per barel. Salah satunya adalah meningkatkan produksi minyak mentah untuk mengurangi beban impor.

Selain itu, pemerintah akan menghemat dan mempercepat diversifikasi energi. "Itu harus terus dilakukan. Program-program geothermal, program-program terkait penggunaan BBM oleh PLN (perusahaan Listrik Negara) itu harus segera mungkin dikurangi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Senin (7/3).

Sebelumnya, Hatta mengaku telah memimpin rapat terkait proyek 10.000 Megawatt agar penggunaan batubara sebisa mungkin untuk dipercepat. Langkah ketiga dengan mengupayakan penghematan penggunaan anggaran. Langkah ini dilakukan jika harga minyak mentah memang benar-benar tinggi.

Menurut Hatta, setiap kenaikan harga minyak akan mempengaruhi terhadap subsidi. Nah, jika beban subsidi meningkat maka akan membebani APBN 2011.

Hatta mengatakan pemerintah bakal merevisi asumsi makronya. Pada APBN 2011, asumsi harga ICP dipatok pada angka US$80 per barel. Saat ini, harga minyak mentah sudah melebihi US$ 100 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×