kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

SBY minta menteri ekonomi waspadai harga minyak mentah


Senin, 07 Maret 2011 / 15:32 WIB
SBY minta menteri ekonomi waspadai harga minyak mentah
ILUSTRASI. Pabrik kertas


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta menteri ekonomi terus mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia tersebut. Dia mengaku prihatin atas gejolak harga minyak mentah yang berpotensi mencapai US$ 130 per barel tersebut.

"Ia sudah menyampaikan agar menteri bidang perekonomian terus menerus mencermati harga minyak terakhir yang sudah demikian tinggi,” ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Senin (7/3).

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku sudah menerima arahan Presiden SBY itu. Dia mengaku akan terus memantau pergerakan harga minyak.

Namun, Hatta enggan untuk membeberkan langkah antisipasi yang bakal diambil jika minyak benar-benar menembus US$ 130 per barel. Yang jelas, dia ingin ada program penghematan penggunaan energi. "Dalam arti jangan boros energi," katanya.

Sekedar informasi, kenaikan harga minyak mentah dunia menekan APBN 2011. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui defisit anggarann terus meningkat akibat lonjakan harga minyak dunia.

Pengamat Perminyakan Pri Agung bahkan menyebutkan setiap kenaikan US$1 per barel di atas asumsi akan menambah defisit 0,8 triliun. Ini belum lagi lifting yang rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×