kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

SBY minta menteri ekonomi waspadai harga minyak mentah


Senin, 07 Maret 2011 / 15:32 WIB
SBY minta menteri ekonomi waspadai harga minyak mentah
ILUSTRASI. Pabrik kertas


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta menteri ekonomi terus mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia tersebut. Dia mengaku prihatin atas gejolak harga minyak mentah yang berpotensi mencapai US$ 130 per barel tersebut.

"Ia sudah menyampaikan agar menteri bidang perekonomian terus menerus mencermati harga minyak terakhir yang sudah demikian tinggi,” ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Senin (7/3).

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku sudah menerima arahan Presiden SBY itu. Dia mengaku akan terus memantau pergerakan harga minyak.

Namun, Hatta enggan untuk membeberkan langkah antisipasi yang bakal diambil jika minyak benar-benar menembus US$ 130 per barel. Yang jelas, dia ingin ada program penghematan penggunaan energi. "Dalam arti jangan boros energi," katanya.

Sekedar informasi, kenaikan harga minyak mentah dunia menekan APBN 2011. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui defisit anggarann terus meningkat akibat lonjakan harga minyak dunia.

Pengamat Perminyakan Pri Agung bahkan menyebutkan setiap kenaikan US$1 per barel di atas asumsi akan menambah defisit 0,8 triliun. Ini belum lagi lifting yang rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×