Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peretas atau hacker dengan nama Bjorka kembali berulah setelah lama tenggelam. Kali ini, BPJS Ketenagakerjaan diduga menjadi korban dari aksi peretasan oleh hacker yang belum diketahui identitasnya tersebut.
Hal itu terungkap dari unggahan terbaru Bjorka di situs Breached Forum pada Minggu (12/3) pukul 09.37. Bertajuk "BPJS KETENAGAKERJAAN INDONESIA 19 MILLION",
Bjorka menjual data ini seharga 10.000 dollar AS dalam bentuk Bitcoin.
"BPJS Ketenagakerjaan is a government organization that provides worker welfare services. The Employment Social Security Administration or BPJS Ketenagakerjaan is a substitute for PT Jamsostek (Persero). Its job is to provide social security protection for Indonesian workers, both formal and informal workers," tulis Bjorka.
(BPJS Ketenagakerjaan adalah organisasi pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan pekerja. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan merupakan pengganti PT Jamsostek (Persero). Tugasnya memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia, baik tenaga kerja formal maupun informal.)
Bjorka mengklaim dalam unggahannya, data sebesar 5 GB atau 1 GB terkompresi ini berasal dari peretasan pada Maret 2023.
Data tersebut terdiri dari nama, email, nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat kerja, dan lainnya. Peretas ini juga melampirkan 100.000 sampel dari klaim 19 juta data teretas.
Baca Juga: Bjorka Kembali Berulah, Setelah Bobol MyPertamina, Giliran Bongkar PeduliLindungi
Lantas, bagaimana tanggapan BPJS Ketenagakerjaan terkait dugaan kebocoran data ini?
Berkenaan dengan informasi peretasan data, Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan, pihaknya saat ini segera melakukan koordinasi dan investigasi detail yang melibatkan beberapa pihak.
"Berdasarkan contoh data yang disebarkan, kami sedang melakukan verifikasi terhadap validitas data yang diklaim sebagai data peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/3).
Oni melanjutkan, BPJS Ketenagakerjaan juga akan melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data. Hal tersebut, termasuk dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.
Dia menegaskan, BPJS Ketenagakerjaan juga akan menindaklanjuti kabar ini secara serius, sebagai bentuk tanggung jawab pengelola data peserta.
"Update perkembangan tentang kejadian ini akan kami laporkan kepada publik secara berkala," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bjorka kerap membagikan sejumlah data pribadi pejabat publik, mulai dari nama lengkap, NIK, nomor kartu keluarga, nomor ponsel, dan alamat rumah.
Beberapa korban aksi doxing Bjorka antara lain Menteri Komunikasi dan Infomatika, Ketua DPR RI, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, dan Menteri BUMN.
Guna melacak sosok Bjorka, pemerintah pun sempat membentuk tim khusus yang terdiri dari BSSN, Badan Intelijien Negara (BIN), Kemkominfo, dan Polri.
Terakhir, pemuda asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berinisial MAH sempat ditangkap karena terlibat dalam komplotan Bjorka. Sebagaimana diberitakan Kompas.com (17/9/2022), MAH diduga berperan membuat kanal Telegram dengan nama "Bjorkanism" dan turut mengunggah tiga tulisan Bjorka dalam kurun 8-10 September 2022.
Bukan hanya itu, pemuda 21 tahun itu juga memiliki motif membantu Bjorka menjadi terkenal dan mendapatkan uang. Namun demikian, keberadaan dan siapa sosok orang di balik nama Bjorka masih belum diketahui hingga kini.
Baca Juga: Tepati Janji, Bjorka Klaim Bobol Data MyPertamina, Ini Kata Pakar Siber
Penulis : Diva Lufiana Putri
Editor : Inten Esti Pratiwi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bjorka Muncul Kembali, Diduga Bocorkan 19 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News